Sabtu, 20 April 2024

Yakin Ekonomi Batam Tumbuh 4%

Berita Terkait

batampos.co.id – Sejumlah pengamat optimistis ekonomi Batam berpotensi tumbuh sebesar 4 persen pada 2018. Prediksi tersebut dinilai cukup realistis jika melihat kondisi perekonomian terkini di Batam.

Ketua Tim Ekonomi Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Batam Gita Indrawan mengatakan, proyekso pertumbuhan 4 persen itu didapat setelah mencermati beberapa dinamika. Di antaranya pasar ekspor utama Batam seperti AS, Uni Eropa, dan Tiongkok yang akan tetap positif.

“Ekspor yang tumbuh berdampak langsung pada terbukanya lapangan kerja di Batam. Sehingga kondisi ekonomi akan ikut membaik,” kata Gita, Selasa (19/12).

Gita menambahkan, pertumbuhan ekonomi Batam juga akan terkerek naik jika pemerintah benar-benar menerapkan kebijakan Free Trade Agreement (FTA) di Batam. Kebijakan ini dinilai akan mendorong tumbuhnya sektor industri di Batam.

Selain itu, komitmen pemerintah daerah, baik Pemko Batam maupun Badan Pengusahaan (BP) Batam dalam memajukan sektor industri pariwisata juga diyakini mampu mendongkrak ekonomi di kota ini.

“Angka kunjungan wisatawan baik wisatawan mancanegara maupun dalam negeri akan meningkat,” ujar Gita.

Gita melihat, saat ini kondisi ekonomi Batam sudah mulai merangkak naik. Sedangkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada akhir 2017 menurut data IMF berkisar 5,1 persen, namun ditahun 2018 diprediksi naik 5,3 persen.

Ketua Kadin Batam Jadi Rajagukguk mengakui kondisi ekonomi Batam saat ini memang sangat jauh tertinggal. Namun, ia yakin ekonomi Batam bisa bangkit, di antaranya untuk sektor pariwisata. Namun, sektor pariwisata Kota Batam janganlah yang asal-asalan.

“Sektor pariwisata harus diprioritaskan, karena hal itu diyakini mampu menumbuhkan perekonomian,” ujar Jadi saat menggelar diskusi bersama BP Batam serta beberapa pengusaha dan pelaku pariwisata di Batam, Selasa (19/12).

Menurut dia, Batam punya potensi untuk bekermbang di sektor pariwisata. Karena itu perlu objek atau destinasi baru untuk mengembangkan pariwisata. Sebab jika hanya mengandalkan agenda pariwisata, tidak memberi jangka kunjungan jangka panjang untuk wisatawan.

“Event dan kegiatan boleh-boleh saja, namun objek dan destinasi baru ini paling penting. Hal ini kami minta dengan BP Batam juga sebagai pemilik lahan, apalagi BP Batam punya anggaran dibanding Pemko,” imbuh Jadi.

Di sisi lain, ia juga mengapresiasi sudah terbukanya komunikasi antara Pemko dan BP Batam. Ia yakin antara BP dan Pemko Batam bisa saling melengkapi dalam berbagai sektor, terutama bidang pariwisata.

“Hal ini tentunya juga menciptakan peluang bisnis,” ujar Jadi.

Sejumlah kapal sedang melakukan bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Batuampar. F Cecep Mulyana/Batam Pos

Kepala Biro Perencanaan Teknik BP Batam Tjahjo Prionggo menyambut baik hal tersebut. Bahkan menurutnya, kemitraan yang sudah terjalin perlu komunikasi agar terus berkembang. Apalagi dalam meningkatkan perekonomian.

“Untuk Kepri, ekonomi memang lagi down, namun untuk Batam sendiri sebenarnya pertumbuhan ekonomi sudah tujuh persen dalam dua tahun,” ujarnya.

Disinggung mengenai lahan untuk dijadikan destinasi baru, Tjahjo mengaku saat ini BP Batam tengah berbenah untuk mengetahui status yang jelas. Menurutnya, pembenahan lahan butuh proses.

“Memang kalau dengan event saja tidak mungkin, harus ada yang baru,” ujarnya.

Di satu sisi, ia juga mengungkap jika saat ini BP Batam tengah membangun beberapa objek wisata. Di antaranya pembangunan Elang 2 di Kawasan Tanjungpinggir. Bangunan ini dalam proses desain yang rencananya berlantai 25. Bahkan pihaknya juga tengah merancang kota air untuk menarik wisatawan. Serta menjadikan Kawasan Batuampar sebagai sasaran untuk perbaikan infrastruktur.

“Paling tidak bisa menarik wisatawan hingga 5 juta per tahun. Kami juga berbenah untuk pelabuhan. Memberikan semua yang lebih baik dan tidak mempersulit dunia usaha. Intinya BP juga perlu pemasukan sebagai bisa memperbaiki infrastruktur yang ada,” jelas Tjahjo.

Menurutnya, saat ini BP Batam juga tengah menyusun tarif baru yang lebih murah angkutan laut. Sehingga para investor, terutama di sektor industri, bisa kembali melirik Batam.

Wakil Ketua Indonesian National Shipowners’ Association (INSA) Kota Batam, Aris Wibowo, mengaku menunggu perubahan tarif di pelabuhan oleh BP Batam. Menurutnya, adanya informasi penurunan tarif merupakan kabar yang mengembirakan untuk kalangan pengusaha pelayaran.

“Bahkan saya ada beberapa pengusaha shipyard yang menanyakan kapan tarif akan turun, saya iseng jawab kemungkinan Januari. Karena jujur itu jadi semangat baru bagi kami,” jelas Aris. (she)

Update