Jumat, 19 April 2024

Tersangka Pembunuh Deli Cinta Pernah Dipenjara di Malaysia

Berita Terkait

Anggota Polsek Batuaji menggiring Dedi Pebrianto, 28, kedalam mobbil saat di Mapolsek Batuaji, Senin (25/12). Dedi Pebrianto adalah pelaku tunggal pembunuh Deli Cinta di rumahnya di Perumahan Central rata, Tanjunguncang, Batuaji. F. Dalil Harahap/Batam Pos

batampos.co.id – Dedi Purbianto pernah bekerja sebagai Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Malaysia. Namun ia hanya beberapa bulan bekerja di negeri jiran (tetangga) itu karena keburu ditangkap aparat setempat. Penyebabnya, ia masuk ke Malaysia melalui jalur ilegal.

“Saya dipenjara beberapa hari di Malaysia,” kata Dedi di Mapolsek Batuaji, Senin (24/12).

Setelah dibebaskan dari sel di Malaysia, Dedi mencoba peruntungan di Batam. Ia bekerja sebagasi bartender di sebuah kelap malam di hotel. Dari sanalah ia kemudian mulai mengenal kehidupan malam.

Sebagai bartender, Dedi mengaku digaji sebesar Rp 2,8 juta per bulan. Buat Dedi, gaji tersebut tidak cukup untuk memenuhi segala kebutuhan dan gaya hidupnya. Inilah awal mula Dedi mulai kepikiran untuk menjadi gigolo.

“Awalnya diajak teman,” katanya.

Namun sejauh ini, Dedi mengaku baru melayani tiga orang wanita. Termasuk Deli Cinta Sihombing yang belakangan ia bunuh. Namun sejak awal menjalani pekerjaan itu, Dedi mengaku sudah memasang tarif sebesar Rp 1,5 juta untuk sekali kencan.

Untuk menjaring pelanggan, Dedi memanfaatkan aplikasi kencan. Aplikasi ini pula yang mempertemukan dirinya dengan Deli Cinta Sihombing.

“Awalnya saya kenal korban berawal dari chatting saja, terus mulai berani chatting mesra,” kata Dedi.

Sementara salah satu wanita yang bekerja di sebuah tempat hiburan malam di hotel kawasan Jodoh, Batam, membenarkan jika Dedi hobi dugem. Wanita yang enggan disebut namanya itu juga mengatakan, Dedi dikenal sebagai pria yang sering gonta-ganti pasangan. (gas)

Update