batampos.co.id – Pemerintah Karimun dinilai tidak serius merelokasi pelabuhan bongkar muat Taman Bunga. Wacana relokasi pelabuhan bongkar muat ke Pelabuhan Parit Rempak sudah berlangsung dua tahun lalu, tetapi aktivitas bongkar muat barang di Pelabuhan Taman Bunga masih berlangsung.
“Menurut saya, pemerintah tidak serius mengurus pelabuhan itu. Dua tahun sudah sejak diwacanakan, tapi belum juga bergerak,” sergah mantan anggota DPRD Karimun, Jurantiaz, Selasa (26/12) kemarin.
Apabila ada keseriusan, lanjut Juriantiaz, dipastikan relokasi tidak molor hingga dua tahun. Prosesnya bisa dilihat dan dievaluasi setiap semester maupun triwulan. Sehingga kendala-kendala yang ada dapat diselesaikan bersama stakeholder terkait. Dengan demikian relokasi bisa dilaksanakan dengan berbagai catatan oleh pemangku kebijakan dari Pusat.
“Anda bisa lihat sendiri, kondisi pelabuhan bongkar muat di Taman Bunga sudah tidak layak lagi. Dan saya tidak optimis Dirut BUP Karimun yang baru bisa menyelesaikan relokasi tadi,” tegasnya.
Sementara GM PT Pelindo I Cabang Tanjungbalai Karimun Syahri Ramadhanan ketika dikonfirmasi mengatakan, pihaknya tidak mempermasalahkan relokasi ke Pelabuhan Parit Rampak. Karena hingga kini belum ada surat pemberitahuan dari BUP untuk relokasi.
“Kapan pun kami siap. Asalkan, semua persyaratan administrasi sudah lengkap. Maklum, kami (Pelindo-red) mencari profit di bidang jasa kepelabuhanan yang tetap bagi hasil ke Pemkab Karimun nantinya,” ungkapnya.
Terpisah, Plt Dirut BUP Karimun Sensissiana mengatakan dirinya tidak bisa memberikan pernyataan ke publik. Sebab tidak mempunyai kewenangan dalam mengambil kebijakan maupun keputusan atas relokasi pelabuhan bongkar muat Taman Bunga.”Nanti saja ya, tanya kepada Dirut BUP Karimun yang baru,” singkatnya.
Pantauan di lapangan, aktivitas bongkar muat di Pelabuhan Taman Bunga tetap berjalan seperti biasa. (tri)