batampos.co.id – Ketua Komisi II DPRD Natuna Yohanes mengungkapkan kekecewaannya pada kinerja Dinas Pariwisata Kabupaten Natuna. Selain tidak berhasil memoles pariwsata, tahun 2018 mendatang juga tidak mendapat kucuran dana pusat.
Dalam catatan Komisi II kata Yohanes, Tahun Anggaran 2018 bidang pariwisata mengalami kemerosotan dibanding kabupaten lain seperti Anambas yang menerima kucuran Dana Alokasi Khusus (DAK).
“DPRD sangat kecewa dengan kinerja Dinas Pariwisata. Apalagi tahun 2018 nanti, kok bisa dana DAK fisik pariwisata nihil,” ungkap Yohanes di kantor DPRD Natuna, Rabu (27/2).
Menurut Yohanes, pariwisata Natuna masih perlu dibangun infrastruktur pendukung dan perlu dipoles. Hal tersebut menurutnya menjadi tugas Organisasi Perangkat Daerah (OPD), bukan hanya promosi, sekadar potret-potret alam. Tetapi warga lokal saja pilih berlibur di luar daerah.
“Banyak pejabat liburan di luar daerah itu bukan rahasia lagi. Harus dilihat apa yang kurang di daerah, alamnya tidak kalah menariknya di Bali,” ujar Yohanes.
Dikatakan Yohanes, Dinas pariwisata saat ini dinilai pemain tunggal, tidak pernah melibatkan DPRD, khususnya Komisi II.
Politisi Partai Amanat Nasional ini mengatakan, sudah merencanakan memanggil Kepala OPD untuk mempertanyakan kinerjanya.
“Kami akan pertanyakan program strategis Dinas Pariwisata. Apakah event-event setiap tahun yang habiskan anggaran seolah dapat keuntungan, tapi keuntungannya nihil,” sebut Yohanes.
Semestinya, Natuna yang diperhatikan Pemerintah Pusat di sektor pariwisata, lebih diprioritaskan melalui anggaran pusat. (arn)