Jumat, 19 April 2024

DPRD Batam akan Bertanya, Mengapa Sampah di Rumah Warga Tak Diangkat

Berita Terkait

Petugas kebersihan mengangkat sampah di tepi jalan. F. Dalil harahap/Batam Pos

batampos.co.id – Ketua Komisi III DPRD kota Batam, Nyanyang Haris Pratamura berencana memanggil Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Batam terkait dengan lambatnya pengangkutan sampah dari rumah warga ini.

“Kami akan tanyakan kenapa sampah lambat diangkut,” kata Nyanyang.

Diungkapkan Nyanyang, tahun 2018 ini anggaran untuk pengelolaan sampah sebesar Rp 58 miliar. Hal ini, termasuk nominal besar dan diharapkan masalah sampah yang pernah terjadi sebelum-sebelumnya bisa dihindari.

“Anggaran itu termasuk pengadaan alat. Kami antisipasi hari raya besar dan hari besar lainnya. Jadi kita optimalkan. Jangan ada penundaan terkait pengangkutan sampah ini,” sebut Nyanyang.

Bila dibandingkan 2017 lalu, anggaran pengelolaan sampah di Kota Batam ternyata lebih besar yakni di angka Rp 97 miliar. Pengelolaan diserahkah ke setiap kecamatan. Dimana DLH bertanggungjawab mengolah sampah.

Anggaran Rp 97 miliar itu dibagi di masing-masing kecamatan. Anggaran yang diberikan sesuai kepadatan penduduk dan kuota sampah.

“Total di Kecamatan Rp 19 miliar dan Rp 78,76 miliar di DLH,” ujar anggota Komisi III DPRD Batam, Jefri Simanjuntak

Ditemui terpisah, Camat Bengkong M Tahir tak menampik adanya keterlambatan pengakutan sampah sehingga terjadi penumpukan. Namun, ia berjanji akan mengatasi permasalahan itu satu hingga dua hari kedepan.

“Dua hari lalu memang tak ada pengangkutan sampah sehingga terjadi penumpukan. Namun dua hari kedepan, masalah ini akan kami coba atasi,” ujar Tahir kepada Batam Pos, Selasa (2/1/2018).

Dikatakannya, penumpukan sampah terjadi karena pada Sabtu (30/12) lalu petugas kebersihaan hanya bekerja setengah hari. Kemudian pada Minggu-Senin (31/12/2017 – 1/1/2018) petugas kebersihaan libur karena tanggal merah.

Padahal dalam sehari Kecamatan Bengkong menghasilkan 76 ton sampah dari warga. Yang berarti jika dalam dua hari sampah tak diangkut jumlah sampah akan menumpuk 152 ton di Kecamatan Bengkong.

Menurutnya, pengangkutan sampah di rumah-rumah warga akan dilakukan secara maraton. Dimana semua petugas berjumlah 41 orang dan 13 armada dimaksimalkan untuk permasalahan sampah tersebut.

“Kami juga mendapat backup 5 armada dari DLH, jadi insyallah bisa teratasi,” terang Tahir.

Disinggung mengenai adanya informasi sampah yang tak diangkut hingga seminggu, Tahir menapik. Sebab menurutnya, pengakutan sampah rutin dua kali seminggu di setiap rumah-rumah warga.

“Sampai seminggu itu tak ada. Kalau 1 dan 2 hari karena libur memang saya akui,” tegas Tahir. (rng/she)

Update