Sabtu, 20 April 2024

ASN Meninggal Usai Ditangkap Polisi

Berita Terkait

 

Istri korban bersama kedua anaknya saat pemakaman yang dihadiri sanak keluarga dan warga setempat. Sebelum meninggal Arifianto sempat menjalani perawatan di RSUD Natuna. F. Aulia/Batam Pos.

batampos.co.id – Arifianto, yang merupakan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang bertugas di Dinas kesehatan (Dinkes) Kabupaten Natuna meninggal di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Natuna, Jumat (5/1).

Sebelumnya dinyatakan meninggal, Arifianto digerebek sejumlah anggota satuan narkoba Polres Natuna, dikediamannya di Batu Ampar, Kamis (4/1). Menurut informasi, Arifianto menjadi tersangka kasus nakoba sehingga kediamannya digerebek polisi. Namun belum dipastikan berapa jumlah barang bukti diamankan polisi dari rumah Arifianto.

Kapolres Natuna AKBP Nugroho Dwi Karyanto belum memberikan keterangan resmi terkait tewasnya Arifianto setelah ditangkap. Sementara Waka Polres Natuna Kompol Renan mengatakan, akan digelar konferensi pers, namun menunggu perintah Kapolres.

“Mohon bersabar, akan disampaikan Kapolres agar informasinya tidak simpang siur,” kata Renan melalui telepon. Namun berita ini diturunkan belum ada kepastian kapan konferensi digelar terkait tewasnya Arifianto.

Tewasnya Arifianto menyisakan duka bagi keluarga yang ditinggalkan. Pasalnya saat Arifianto dijemput dari rumahnya dalam kondisi sehat. Bahkan Isak tangis istri dan dua anaknya tidak terbendung saat prosesi pemakaman yang masih dikawasan rumah duka.
Tewasnya Arifianto kini menimbulkan tanya bagi keluarganya, karena saat digerebek terjadi tindak kekerasan kepada tersangka dan anaknya karena diduga berusaha melarikan diri.

“Ada beberapa melihat, saat penangkapan Arif, anaknya pun ikut ditendang. Saat jenazahnya dimandikan pun, darah dari kepalanya terus membasahi kain kafan, belum lagi bagian belakang banyak memar-memar,” ujar keluarga korban.

Sementara Direktur RSUD Natuna Faisal menolak memberikan keterangan, penyebab tewasnya Arifianto. Faisal beralasan belum ada kesimpulan hasil otopsi dokter, apakah overdosis atau penyebab tindak kekerasan. “Nanti dokter yang menangani pasien menjelaskannya penyebab tewasnya Arifianto,” kata Faisal.(arn)

Update