Kamis, 28 Maret 2024

Penerimaan Dana BOS Capai Rp 22 Miliar Lebih

Berita Terkait

Riauwati. F. Tri Haryono/Batam Pos.

batampos.co.id – Dinas Pendidikan Karimun, sudah mengusulkan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk 135 tingkat Sekolah Dasar (SD) se Kabupaten Karimun ke pusat. Untuk tahun 2018, nilai dana BOS yang diajukan mencapai Rp 22.114.400 miliar, yang akan direalisasikan setelah keluar Naskah Perjanjian Hibah (NPH) dari Provinsi Kepri.

“Kalau dilihat pada tahun 2018 ini, kita akan mendapatkan Rp 22 miliar lebih dana BOS dibandingkan tahun 2017 lalu. Tergantung jumlah siswa setiap sekolah, dalam penerimaan dana BOS tersebut,” jelas Kepala Bidang Pendidikan Dasar Disdik Karimun Riauwati, Selasa (9/1).

Sedangkan sistem penyaluran dana BOS seperti tahun sebelumnya. Di mana dari Kementerian Pendidikan Dasar akan disalurkan ke Disdik Provinsi Kepri baru masuk ke rekening masing-masing sekolah. Artinya, dari Disdik Karimun hanya menerima laporan realisasi dari sekolah SD tersebut.

“Biasanya untuk triwulan pertama mulai dari bulan Januari, Februari dan Maret. Dalam satu tahun, pencairan dana BOS dibagi dalam 4 triwulan,” tuturnya.

Kemudian, peruntukan dana BOS tersebut tidak ada perubahan dari tahun sebelumnya. Dapat dipergunakan untuk keperluan sekolah, maupun gaji honorium bulanan, pengembangan profesi guru dan sebagainya. Sementara pada tahun 2017, yang sudah terealisasi penggunaan dana BOS mencapai Rp 22.031.520 Miliar untuk Sekolah Dasar Negeri (SDN) ada 121 sekolah dan Sekolah Dasar Swasta (SDS) 13 sekolah, yang masing-masing sekolah tidak sama besarannya penerimaan dana BOS.

Alhamdulillah, tahun lalu sudah selesai realisasinya. Dan sangat-sangat terbantu dalam operasional sekolah, terutama di pulau-pulau yang paling penting adalah bagaimana kita untuk mengajak anak-anak tetap semangat ke sekolah,” kata Riauwati.

Selain itu pada tahun 2016, besaran dana BOS untuk tingkat SD dan SMP cukup besar yang mencapai Rp 33,5 Miliar lebih. Dimana setiap triwulannya pasti berbeda, sesuai dengan usulan masing-masing sekolah dalam melakukan input data ke Dapodik.

“Nah, untuk itulah kita (Disdik Karimun-red) langsung turun kelapangan, untuk melakukan pemantauan terhadap pelaporan dana BOS di masing-masing daerah,” tuturnya. (tri)

Update