Kamis, 28 Maret 2024

Taksi Online Belum Bisa Beroperasi di Batam

Berita Terkait

Pengemudi taksi online saat demo

batampos.co.id – Dinas Perhubungan Provinsi Kepri tidak berbuat banyak terkait polemik operasional taksi online di Batam. Bahkan Dishub Kepri mengatakan bahwa permasalahan ini saat ini bukan di Propinsi tetapi di kementerian Kominfo. Alasannya, aplikasi yang sudah dibuat untuk taksi online di Kepri harus ditutup dulu oleh kominfo baru mendapatkan izin dari Provinsi Kepri.

“Kita ini bicara masalah aturan. Kalau sekarang bolanya ini sudah di kementerian. Kalau Dishub Kepri tidak pernah melarang. Sekarang ini Kementerian Kominfo harus menutup dulu sementara aplikasinya,” kata kepala dinas perhubungan Provinsi Kepri, Jamhur Ismail, Rabu (17/1).

Ia mengatakan dalam pembentukan taksi online ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi. Termasuk membentuk badan usaha. “Kalau selama ini kan yang datang ke kami kan perorangan. Itu tidak bisa. Harus badan usaha,” katanya.

Meski demikian, lanjut Zamhur, dalam ketentuan Peraturan Menteri perhubungan 108 disebutkan bahwa dalam taksi online bisa beroperasi setelah adanya izin dari dinas Provinsi Kepri. “Artinya aplikasi ini dibuka setelah adanya izin dari Dishub. Nah, yang ini terbalik. Aplikasi ada tapi izin tak ada. Itu tidak boleh,” katanya.

Ia berharap dalam waktu dekat kementerian kominfo bisa langsung menutup sistem atau aplikasi khusus untuk Kepri. Setelah itu izin dari Dishub Kepri akan langsung dikeluarkan, tentunya jika semua syarat sudah dipenuhi oleh badan usaha taksi online.

“Menutup aplikasi atau sistem taksi online untuk Kepri itu menurut saya tidak sulit. Kalau ini sudah selesai, maka permasalahan ini akan selesai,” katanya.

Sementara itu, Komisi III DPRD Kota Batam Werton Panggabean meminta pemerintah untuk bisa cepat menyikapi permasalahan ini. Ia berharap pemerontah bisa melobi pusat untuk cepat bergerak menyelesaikan masalah ini. “Ini harus ada keinginan yang kuat dari semua pihak. Termasuk pemerintah Kota Batam dan Pemprov Kepri untuk melobi pusat dalam menyelesaikan masalah ini,” katanya.

Menunggu masalah ini selesai, ia berharap semua pihak untuk bisa menahan diri. Ia berharap tak ada lagi sweeping terhadap taksi online atau taksi konvensional. Keamanan dan kenyamanan Batam ini menjadi tanggungjawab semua pihak.

“Malu kita, kalau terus-terusan ada masalah di Batam. Apalagi sampai ada korbannya turis asing. Citra kita bisa tercoreng. Bagi turis,keaman dan kenyamanan adalah yang paling utama,” katanya.

Ia berharap jika ada pihak yang melakukan pelanggaran di jalanan, segera di koordinasikan ke pihak kepolisian.

“Pihak kepolisianlah yang paling berhak untuk itu. Jangan ada persekusi atau intimidasi dari pihak si A ke pihak si B, dan sebaliknya. Kita semua bersaudara. Sama-sama cari makan untuk keluarga,” katanya. (ian)

Update