Jumat, 29 Maret 2024

SMPN 28 Dibersihkan Pemadam Kebakaran

Berita Terkait

Sejumlah petugas Pemadam Kebakaran Kota Batam melakukan pembersihan lumpur yang mengotori halaman SMPN 28 Batam, Jumat (19/1). Lumpur tersebut berasal dari luapan air parit yang menggenangi sekolah tersebut. F Cecep Mulyana/Batam Pos

batampos.co.id – Akhirnya murid serta guru SMPN 28 bisa belajar dan mengajar kembali, Jumat (19/1), setelah tiga hari sekolah mereka menjadi kolam penampungan air limbah rumah tangga. Sedari pagi, baik siswa maupun guru sudah berdatangan masuk ke dalam sekolah. Di halaman sekolah tim pemadam kebakaran menyemprotkan air bersih. Air ini disemprotkan untuk membersihkan sisa-sisa air comberan yang menggenangi halaman SMPN 28. Sebelum masuk ke dalam kelas, guru dan murid-murid ikut membantu tim pemadam kebakaran Pemko Batam. Sisa-sisa lumpur dan sampah dikutip, lalu dibuang.

“Untungnya kami dibantu oleh petugas damkar,” kata Wakil Kepala Sekolah SMPN 28, Tribandono, Jumat (19/1).

Ia memperkirakan pengerjaan pembersihan halaman sekolah ini selesai siang itu juga. Selain pembersihan sekolah, Tri mengatakan Pemko Batam juga sedang berusaha memperbaiki drainase yang runtuh beberapa waktu lalu.

Untuk sementara Pemko Batam hanya mengeruk, belum memasang polongan untuk drainase. Hal ini dilakukan agar air cepat mengalir, dan tak lagi menggenangi halaman sekolah. Ia berharap dengan selesainya perbaikan ini, SMPN 28 tidak lagi dibanjiri air hujan maupun sekolan.
“Semoga saja,” ucapnya.

Putra, siswa kelas IX SMPN 28 menuturkan senang kembali bisa bersekolah. “Tidak enak juga om, di rumah terus,” ucapnya.

Harapan putra dan murid lainnya hampir sama dengan guru mereka. Mereka berharap tidak ada lagi air yang menggenangi sekolah mereka. Sehingga mereka bisa belajar dengan tenang, tanpa ada rasa was-was akan banjir.

“Maluu juga, sekolah kok ada kolam air parit,” tuturnya sembari tertawa.

Pantauan Batam Pos di depan perumahan Gesya, berhenti bekerja setelah air kembali mengalir. Pekerja memblokir jalan menuju ke arah drainase yang ambles itu. Karena kondisi tanahnya sangat labil. Terlihat tanah disebagian jalan sudah ambles ke bawah. Petugas terlihat berusaha mengingatin seorang perempuan paruh baya yang mencoba tetap melewati jalan itu.

“Ibu kami pasang ini bukan karena apa-apa. Ini untuk keselamatan ibu, karena takutnya jalannya ambles ke bawah,” ucapnya.

Namun perempuan itu tetap menerobos masuk jalan yang sudah diblokir tersebut. Petugas hanya bisa geleng-geleng kepala melihat kelakuan perempuan itu.

Warga cukup bergidik melihat kondisi jalan itu. Tanah yang ambles ini tidak jauh dari perumahan, hanya beberapa meter saja. “Waduh bahaya kalau ambles terus ini,” ungkap salah satu orang warga yang sedang mengamati tanah yang ambles itu. (ska)

Update