batampos.co.id – Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam, Lukita Dinarsyah Tuwo mengatakan berniat untuk memberikan lahan untuk pembangunan sekolah. Pasalnya masih banyak daerah yang bahkan belum punya sekolah setingkat SMA atau SMP sendiri.
“Kebutuhan lahan untuk sekolah belum tertata dengan baik. Ada wilayah yang tak punya SMA sama sekali,” katanya Sabtu (20/1).
Memang lahan tersisa saat ini akan diprioritaskan untuk industri, apalagi jumlahnya tinggal sedikit.
“Sehingga karena hampir habis, kami akan cari lahan ke developer untuk sekolah,” paparnya.
Pihaknya sudah berbicara ke Dewan Pendidikan dan instansi pendidikan lainnya serta Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepri tentang hal ini.
“Agar bisa buat perencanaan berdasarkan kebutuhan sekolah berikut juga fasilitas umum dan fasilitas sosialnya,” jelasnya.
Menurut Lukita, sekolah adalah instrumen penting sehingga akan diprioritaskan. Banyak masyarakat menghendaki BP Batam memberikan lahan untuk sekolah. COntohnya di Batuaji.
Namun mereka juga harus duduk bersama dengan instansi lainnya khususnya Pemko Batam. Karena alokasi lahan sekolah harus disesuaikan dengan kebutuhan.
Dan jika kebutuhan lahan untuk sekolah menyerempet lahan yang telah dialokasikan, maka BP Batam akan berdiskusi dengan pemilik lahan. “Komitmen saya kalau di BP pasti akan kasih itu,” tegasnya.
Sebelumnya Pemko Batam memang mengajukan 35 persil khusus pembangunan sekolah pada tahun ini.
Kepala Dinas Pertanahan Batam Aspawi Nangali memaparkan rincian persil yang diajukan tersebut yakni untuk Sekolah Dasar (SD) 15 persil, keperluan Sekolah Menengah Pertama (SMP) sebanyak 10 persil, sementara untuk Sekolah Menengah Atas (SMA) sederajat sebanyak 10 persil.
“Tahun depan (tahun 2018, red) kami targetnya 9 persil. Tiga untuk SD, dua untuk SMP dan empat (untuk) SMA/SMK,” katanya belum lama ini.(leo)