Rabu, 24 April 2024

DBD Mengintai Lagi, 6 Kasus Ditemukan di Awal Tahun

Berita Terkait

 Rachmadi. F. Tri Haryono/Batam Pos.

batampos.co.id – Kepala Dinas Kesehatan Karimun, Rachmadi mengingatkan kepada seluruh masyarakat kabupaten Karimun agar waspada terhadap Demam Berdarah Dengue (DBD) yang diakibatkan perubahan cuaca yang tidak menentu. Saat ini ketika siang hari terik matahari cukup kuat namun dibarengi dengan angin kencang. Terkadang, sore atau malam hari terjadi hujan. Genangan air hujan itulah yang bisa mengundang nyamuk aedes aegypti penyebab DBD.

”Yang penting tempat penadah air harus ditutup. Maklum kondisi cuaca tidak bisa ditepat saat ini,” jelas Kepala Dinas Kesehatan Rachmadi, kemarin (24/1).

Lanjutnya, untuk awal tahun ini atau bulan Januari sudah ada enam kasus DBD yang sudah tertangani oleh tim medis. Dari keenam kasus DBD korbannya tidak balita namun ada orang dewasa juga. Untuk itu pihaknya terus melakukan sosialisasi dan himbau melalui Puskesmas, Kecamatan, Kelurahan dan Desa untuk terus menggalakan 3M Plus ( menguras, mengubur, menutup) plusnya memakai obat nyamuk maupun menggunakan kelambu saat tidur. Sebab, nyamuk aedes aegypti pembawa DBD suka berkembang biak di air bersih dan tumpukan pakaian.

”Saya minta peran serta masyarakat untuk membersihkan lingkungan. Dan apabila ada gejala-gejala demam terhadap anak maupun orang dewasa yang tidak kunjung sembuh selama 3 hari, segeralah bawa ke Puskesmas terdekat. Karena, anak-anak sangat rentan terhadap serangan DBD,” tuturnya.

Dengan demikian kata Rachmadi lagi, dari data pada tahun 2017 lalu hanya 76 kasus dengan korban meninggal dunia 2 orang yang berada di Tanjungbatu. Dibandingkan pada tahun 2016 terjadi peningkatkan yaitu 424 kasus dan meninggal dunia 6 orang. Kemudian, ditahun 2015 ada 363 kasus dengan korban meninggal dunia 7 orang dan pada tahun 2014 yang cukup tinggal korban meninggal dunia mencapai 8 orang dengan 390 kasus.

Alhamdulillah, kita bisa menekan angka kematian akibat DBD. Tapi, paling penting adalah peranan masyarakat harus waspada. Terutama bagi anak-anak yang terus dipantau apabila terjadi demam,” pesannya.

Selain itu pihaknya, sudah menjalankan program yang melibatkan pelajar dan masyarakat sebagai juru pemantau jentik nyamuk di rumah maupun dilingkungan masyarakat. Artinya, dari Dinkes Karimun terus berupaya untuk menekan kasus DBD supaya tidak terjadi korban jiwa atau meninggal dunia akibat DBD.

”Semua kita upayakan, termasuk melibatkan para pelajar. Paling penting adalah menjaga lingkungan, mengingat cuaca yang sering berubah kadang terjadi panas kemudian turun hujan cukup lebat, ” kata Rachmadi lagi.(tri)

Update