batampos.co.id – Tingginya volume sampah yang dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) membuat umur TPA makin singkat. Diperkirakan umurnya hanya akan bertahan sampai 8 tahun kedepan.
“Kalau perkiraan berdasarkan kajian TPA bertahan hanya sekitar 8-10 tahun lagi. Setiap tahun memang semakin banyak sampah yang dibuang ke sana,” kata kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Batam, Herman Rozie.
Rozie mengatakan ada berbagai upaya yang akan dilakukan untuk menambah umur TPA. Rencananya tahun ini kementerian PUPR akan membangun TPA dengan sanitary landfill di lahan yang masih ada dengan anggaran Rp 25 miliar.
“Jadi sanitary landfill ini adalah menimbun sampah dan menutupnya. Mudah-mudahan ini bisa menambah umurnya,” katanya.
Menurutnya, kedepannya pemko batam bersama instansi terkait lainnya sedang menggesa penerapan KPBU waste to energi sehingga tidak menjadi momok. Ini akan sangat signifikan nantinya mengurangi tumpukan sampah.
“november yg lalu kita bersama BP,DPRD,Pemko,kementrian PUPR sudah menandatangani komitment bersama utk mempercepat pelaksanaan ini,” katanya.
Sementara itu, anggota komisi III DPRD kota Batam Werton Panggabean mengapresiasi PUPR yang mau membangun sanitary landfill. Harapannya, selain memperluas area juga akan lebih mengurangi polusi.
“Kita harus menyambut baik upaya dari pusat untuk sampah ini. Dan harapan kita TPA ini harus jelas statusnya, saya kurang tahu apakah masih aset Pemko atau masih di BP Batam,” katanya.
Dan ia mengatakan harus ada upaya dari berbagai pihak untuk mencari jalan keluar mengurangi sampah. Termasuk mengolah sampah menjadi energi. Di mana hal ini sudah dilakukan di beberapa daerah.
“Kalau sampah tidak diolah, maka umur TPA ini akan cepat berakhir. Ya mari kita sama-sama mencari cara untuk manfaatkan sampah. Bisa dengan mengurangi sampah dan mendaur ulang,” katanya. (ian)