Sabtu, 20 April 2024

RoboCop itu Ada, untuk Sementara Ia akan jadi Polantas

Berita Terkait

batampos.co.id – Pernah nonton film RoboCop? ternyata polisi berupa robot ini ada, meski tak serupa dengan yang di film.

Ford rupanya tengah mengajukan paten barunya yang sangat unik. Raksasa otomotif dari negeri paman sam itu mengajukan paten untuk mobil polisi tanpa awak. Bahasa lain menyebutnya “Otonomous Cars”.

Jika paten tersebut nantinya terbukti benar, dapat dipastikan bahwa di masa depan, mobil polisi mungkin tidak akan lagi membawa seorang polisi. Ketika pengguda kedaraan melanggar aturan, maka dia hanya akan berinteraksi dengan sistem canggih yang langsung terhubung ke pusat data kepolisian.

Seperti JawaPos.com kutip dari laman Mirror, Senin (29/1), paten tersebut memberikan gambaran bagaimana sistem mobil polisi tanpa awak itu akan bekerja. Nantinya mobil polisi tanpa awak itu akan digunakan untuk mendeteksi kapan mobil lain melakukan manuver ilegal, perbuatan melawan hukum, tindak kejahatan dan lain sebagainya.

Sistemnya akan bekerja bersama menggunakan kamera dan sensor canggih. Jika sebuah tindakan ilegal terdeteksi, maka mobil tersebut kemudian akan mengeluarkan peringatan atau mengejar pelaku tindak kejahatan atau kendaraan yang melanggar hukum itu.

Patennya mengatakan bahwa metode ini mungkin melibatkan prosesor jarak jauh untuk melaksanakan satu atau lebih tindakan kemudian menghubungkannya dengan mobil yang melanggar hukum itu tadi.

Hal tersebut menunjukkan bahwa mobil polisi bahkan bisa terhubung tanpa kabel ke mobil lain dan berkomunikasi dengan sopirnya yang entah manusia atau bahkan komputer juga. Melalui koneksi nirkabel ini, pengemudi kemudian bisa mengirim gambar surat terkait kendaraan dan izin mengemudinya kembali ke mobil polisi. Kemudian si mobil polisi tanpa awak akan mengambil tindakan apakah hanya akan memberikan peringatan atau bahkan tindakan langsung.

Sejauh ini, hal tersebut masih berupa paten yang diajukan perusahaan otomotif terbesar di Amerika Serikat (AS) itu. Belum dapat dipastikan apakah akan dapat terealisasi atau tidak. Sebab bicara masa depan adalah bicara angan-angan yang memang agak sulit untuk diterima akal sehat manusia.

(ryn/JPC)

Update