Kamis, 28 Maret 2024

BLK Avionik Menunjang Industri MRO Batam

Berita Terkait

Teknisi Batam Aero Technic (BAT) sedang melakukan perawatan pesawat lion air di MRO (Maintenance, Repair, and Overhaul) Lion Air Grup, di Bandara Hang Nadim Batam. F Cecep Mulyana/Bata,m Pos

batampos.co.id – Anggota Komisi IV DPRD kota Batam Riky Indrakari mengatakan, rencana pembangunan Balai Latihan Kerja (BLK) sudah rampung. Pihak Kementerian Tenaga Kerja (Kemenaker) sepakat memilih Tanjunggundap, Tembesi sebagai lokasi BLK.

“90 persen rampung karena kegiatannya sudah dilelang di pusat,” kata Riky, Senin (29/1).

Menurut dia, pada tahap pertama ini Kemenaker mengucurkan anggaran sekitar Rp 40 miliar. Pembangunan yang direncanakan multiyears ini disebut akan memakan anggaran sekitar Rp 300an miliar. “Balai Latihan Kerja itu nantinya bisa menjadi pusat pelatihan bagi masyarakat Batam, terutama untuk meningkatkan kompetensinya menghadapi persaingan dunia kerja,” sebut Riky.

Diakuinya, lahan seluas lima hektar itu akan dibangun BLK untuk bidang kemaritiman dan avionik. Kemaritiman dinilai sangat cocok dengan kondisi kota Batam yang lebih dari 60 persennya adalah laut. Sementara avionik dipilih karena akan menjadi unggulan Kota Batam ke depan, karena memiliki dua bengkel pesawat terbang yakni Maskapai Lion Air dan Garuda Indonesia.

“Lewat BLK ini kita siapkan tenaga kerja yang handal dan bisa memenuhi kebutuhan kerja kedua bidang tersebut,” terangnya.

Ditambahkan Riky, hanya saja yang jadi permasalahan pembebasan lahan sebab lokasi tersebut dihuni 4 kepala keluarga. Disinilah ia meminta peran serta pemerintah daerah, apakah keempat KK tersebut diberi uang sagu hati ataupun direlokasi. Relokasi sendiri bisa menggunakan dana pembangunan daerah, sehingga ke depan ketika sudah mulai dibangun tak jadi masalah.

“Artinya ini bukan persoalan yang rumit. Tapi harus diselesaikan pemerintah daerah,” tegas Riky.

Sementara itu Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Batam, Rudi Sakyakirti mengatakan pembangunan BLK secepatnya dilaksanakan. Pihak kemenaker sudah menyelesaikan semua pengerjaan, hanya tinggal menunggu dokumen legalitas lahan saja.

“Kemenaker memilih Tanjungundap sebagai lokasi BLK tersebut. Keberadaan BLK ini sangat penting untuk pelatihan tenaga kerja. Kemarin sudah kami bicarakan dan kita terus berupaya untuk bisa segera diserealisasikan,” jelas Rudi.

Pencanangan pembentukan Badan Latihan Kerja (BLK) dibidang sistem managemen elektronik penerbangan, akan sangat membantu industri dunia penerbangan Batam yang sedang berkembang. Hal ini diungkapkan oleh Direktur Badan Usaha Bandar Udara (BUBU) Hang Nadim Batam, Suwarso. “Dua atau tiga tahun lagi, tenaga-tenaga terampil ini sangat dibutuhkan oleh industri penerbangan,” katanya, Senin (29/1).

Ia mengatakan saat ini di Batam sedang dirintis industri penerbangan yang bergerak di bidang maintenance, repair, and overhaul (MRO) atau perawatan pesawat. Satu perusahaan MRO yang sudah bercokol di Hang Nadim yakni Batam Aero Technic milik Lion Air Grup.

Selain itu nantinya PT GMF Aeroasia, yang bergerak dibidang yang sama juga berencana berinvestasi di Batam. Dan saat ini proses investasi ini sedang berlangsung.

“Tentunya akan membutuhkan jumlah tenaga kerja yang banyak nantinya,” tuturnya.

Tapi saat ini, tenaga kerja terampil dibidang avionik ini sangat terbatas. Tenaga kerja yang tersedia, harus dilatih terlebih dahulu oleh pihak perusahaan MRO.

“Kalau sudah ada BLK ini, bisa dibilang langsung pakai. Mereka-mereka lulusan dari sini sudah tau dasarnya. Sehingga adaptasinya tidak membutuhkan waktu yang lama,” ucapnya.

Suwarso mendukung pembuatan BLK ini. Dan ia berharap BLK ini bisa dioptimalkan peranannya, sehingga menjadi tumpuan dunia industri penerbangan ke depannya, dalam mencari tenaga kerja siap pakai. (ska)

Update