Kamis, 25 April 2024

Dari 1.745 Angkutan Kota, hanya 483 unit Layak Jalan

Berita Terkait

Angkutan umum saat menunggu penumpang di depan SP Plaza Sagulung. Foto: Dalil Harahap/ Batam Pos

batampos.co.id – Sejumlah angkutan umum mentrotrans hingga bimbar di Batam banyak yang tak layak. Bahkan para sopir maupun pemilik tetap mengoperasikan angkutan tersebut di jalan raya.

Seperti yang terlihat di kawasan Batamcenter kemarin, beberapa bimbar terlihat sudah tidak layak beroperasi. Selain dari fisik yang sudah banyak hancur, asap dari bimbar itu juga sudah menghitam sehingga menganggu pengguna jalan. Apalagi, mereka kerap melaju ugal-ugalan sehingga meresahkan sejumlah pengguna jalan.

Kabid Angkutan Jalan Dinas Perhubungan Kota Batam, Saprul Bahri mengakui banyaknya angkutan umum di Batam yang sudah tak layak beroperasi. Rata-rata usia angkut sudah lebih dari 18 tahun diatas batas kelayakan untuk sebuah kendaraan untuk beroperasi.

“Banyak angkutan yang usianya sudah habis untuk beroperasi,” terang Saprul.

Dikatakannya, angkutan trayek terbagi dua yakni trayek utama dan trayek cabang. Untuk trayek utama merupakan jenis bimbar dengan tujuan jalur yang cukup panjang. Trayek utama memiliki 9 rute trayek. Sedangkan trayek cadangan merupakan metrotrans yang memiliki 8 rute trayek.

“Untuk rute telah dibagi berdasarkan trayek masing-masing angkutan,” ujarnya.

Menurut dia, data di Dishub tercatat ada sekitar 617 unit untuk trayek utama, namun hanya 312 unit yang layak jalan atau beroperasi, sedangkan 305 tak layak jalan karena usia sudah lewat dari 18 tahun.

Sementara untuk trayek cadangan ada sekitar 1745 unit. Namun mirisnya yang layak jalan hanya 483 unit, sedangkan selebihnya tal layak beroperasi lagi.

“Namun pemilik atau sopir kerap kucing-kucingan dengan kami. Sehingga sulit diamankan. Kalau kedapatan pasti langsung kami tindak,” jelas Saprul.

Karena itu, ia meminta kepada seluruh badan usaha angkutan umum atau sopir bisa segera meremajakan kendaraan yang sudah tak layak operasi. Sehingga tak perlu kucing-kucingan lagi dengan petugas.

“Kalau sudah sesuaikan tak perlu lagi kucing-kucingan,” pungkas Saprul. (she)

Update