Selasa, 16 April 2024

Jaringan Listrik Interkoneksi Solusi Bagi Warga Anambas

Berita Terkait

batampos.co.id – Jaringan listrik akan dibangun interkoneksi dari Payaklaman Kecamatan Palmatak melalui Kampung Baru ke desa Air Asuk Kecamatan Siantan Tengah. Interkoneksi tersebut menggunakan jaringan tegangan menengah kurang lebih sepanjang 5 km.

Camat Siantan Tengah Herry Fakhrizal, menjelaskan jika proyek tersebut merupakan proyek PLN pusat. Dalam waktu dekat ini akan ada tim dari pusat turun ke Anambas untuk melaksanakan survei di lapangan. “Kalau tidak ada perubahan, mungkin pada 16 Januari mendatang tim PLN pusat sudah melakukan survei untuk ukur jaringan dan mentukan titik koordinator,” ungkapnya kepada wartawan Kamis (1/2/18).

Dikatakannya jika selama ini belum semua desa di Kecamatan tersebut dialiri listrik. Namun baru sebagian desa saja seperti desa Teluk Sunting, Teluk Siantan dan Desa Air Sena yang sudah terpasang lebih dulu yakni sejak 2017 kemarin. Sementara itu di desa Lidi, Liuk dan Air Asuk yang merupakan pusat kota belum ada jaringan.

“Tahun 2017 kemarin sudah terpasang jaringan di Desa Teluk Sunting, Teluk Siantan dan Desa Air Sena yang pernah timbul masalah pembersihan lahan untuk pemasangan jaringan. Di desa tersebut saat ini sudah mulai pemasangan Spedometer,” ungkapnya lagi.

Untuk Desa Lidi, Liuk dan Desa Air Asuk selama beberapa tahun terakhir menggunakan listrik desa melalui Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Kabupaten Kepulauan Anambas pada tahun 2011 silam dan beroperasi sekitar April 2012 silam. Ada dua mesin pembangkit dengan kapasitas masing-masing 125 kwp.

Dengan dua mesin tersebut kata Herry, cukup untuk melayani tiga desa, meski hanya 14 jam per hari mulai pukul 17.00 WIB hingga pukul 07.00 wib. Listrik dinyalakan 24 jam ketika dalam keadaan darurat seperti ada yang meninggal, pernikahan maupun jika ada warga yang sakit. “Normalnya, beban puncak sekitar 80 persen,” jelasnya.

Karena masih menggunakan listrik desa, maka biaya listrik perbulan sangat berat. Namun mau tidak mau warga harus bayar. Karena merupakan kebutuhan. Rata-rata warga keluarkan uang sebesar Rp 200 sampai Rp 2,5 juta per bulan tergantung pemakaian listrik. “Sampai hari ini warga juga belum ada keluhan mengenai listrik yang penting ada listrik,” jelasnya. (sya)

Update