batampos.co.id – Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kepri, Doli Boniara mengatakan dari catatan Dinsos Kepri di tahun 2017 lalu tercatat 6.974 warga Kepri mengidap HIV/AIDS. Pihaknya terus berupaya melakukan pencegahan bekerjasama dengan lembaga sosial.
“Adanya kerjasama dengan yayasan dan lembaga sosial, sedikit banyak membantu kerja kami. Karena salah pekerjaan kami adalah melakukan penanganan bagi penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS),” ujar Doli, belum lama ini.
Mantan Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga tersebut menjelaskan, orang dengan HIV/AIDS adalah masuk dalam kategori PMKS. Terkait data yang ada, pihaknya juga terus bersinergi dengan Kementerian Sosial (Kemensos). Pihaknya adalah sebagai perpanjangan tangan pemerintah pusat.
“Kami menyadari dalam meningkatkan kesejahteraan PMKS, khususnya bagi orang dengan HIV/AIDS tidak maksimal dengan kemampuan yang ada. Makanya kita minta dukungan pusat,” jelas Doli.
Menurut Doli, banyak masyarakat yang terkena HIV/AIDS di Kepri menutup diri. Diakuinya, adanya lembaga sosial ataupun yayasan sosial yang peduli, bisa membantu dalam membuka jalan untuk pihaknya masuk. Sehingga bisa melakukan sosialiasi.
“Kita terus berupaya untuk menjaga, jangan sampai persoalan yang mereka hadapi membuat mereka putus asa. Karena kami juga tidak ingin, mereka dijauhi,” jelas Doli.
Pria yang pernah duduk sebagai Kepala Biro Pemerintahan Provinsi Kepri tersebut mengungkapkan, aktifnya Dinsos Kepri berkomunikasi dan bersinergi dengan Kemensos. Bahkan Kemensos juga memberikan suport anggaran untuk berbagai program kerja Dinsos Kepri.
“Upaya pencegahan HIV/AIDS tidak cukup jika hanya dengan sosialisasi. Tetapi harus dikupas baik luar maupun dalam,” tutup Doli.(jpg)