Jumat, 29 Maret 2024

Jaga Kebersihan Sekitar Pelantar

Berita Terkait

batampos.co.id – Bukan lagi ke pusat-pusat perbelanjaan megah atau modern yang jadi tujuan wisatawan mancanegara berbelanja setiba di Tanjungpinang, melainkan pasar tradisional di kawasan Kota Lama. Utamanya tempat-tempat belanja di seputar pelantar. Pelantar Dua, misalnya. Tiap akhir pekan, toko-toko yang buka di kawasan ini seperti tidak pernah sepi pembeli.

Sebagian di antaranya adalah pelancong asal Singapura atau Malaysia. Sesekali ada bule dari Eropa atau Amerika. Penjabat Wali Kota Tanjungpinang, Raja Ariza menyadari itu. Kini, ia melihat bahwasanya kawasan pelantar adalah daya tarik. Mungkin, taksirnya, karena di negara asal para pelancong itu tidak ada hal sedemikian. “Maka, ayo kita sama-sama jaga kebersihan dan kenyamanan di kawasan pelantar,” imbau Ariza, kemarin.

Apabila kawasan seputar pelantar ini bisa ditata lebih rapi dan penuh warna, Ariza yakin, kelak akan makin banyak pula wisatawan yang mendatanginya. Dalam pandangannya, hal itu amat baik mengingat akan terjadi perputaran ekonomi di sana. Sehingga sektor pariwisata yang memang diharapkan dapat melecut pertumbuhan ekonomi Tanjungpinang benar-benar terasa dampaknya.

“Takkan mereka (wisman, red) cuma jalan-jalan atau foto-foto saja. Pastilah mereka juga akan belanja, kalau tak untuk kenang-kenangan ya paling tidak akan berbelanja oleh-oleh,” ujar Ariza.

Sebab itu, bagi Ariza tidak bisa tidak, kebersihan dan kenyamanan di seputar pelantar harus dijaga bersama. Tidak ada lagi yang boleh buang sampah di laut. Jangan lagi ada yang membiarkan sampah menumpuk-tumpuk di tepi jalan. Kebersihan, kata Ariza, bukan tanggung jawab pemerintah semata, tapi juga seluruh elemen warga kota.“Nanti pemerintah yang akan berpikir bagaimana penataannya, bagaimana dipersoleknya, bagaimana menunjang fasilitasnya,” tegasnya.

Pada akhir pekan kemarin bersempana libur panjang Tahun Baru Imlek, suasana pasar di Pelantar Dua terlihat riuh. Kendati matahari sudah meninggi, pembeli belum juga terlihat semakin sepi. Lapak-lapak yang menjajakan varian ikan kering atau manisan juga tak kalah ramai. “Saya kalau ke Pinang, pasti belikan bilis ini buat oleh-oleh kawan di Singapura,” kata Shakira, turis asal Singapura yang menghabiskan akhir pekan kemarin bersama keluarganya di Tanjungpinang.

Menurutnya, memang ada pengalaman dan sensasi tersendiri bisa berbelanja di pasar tradisional di Tanjungpinang. Sebuah pengalaman yang tidak pernah lagi dialaminya di negara asalnya.

Shakira mengatakan, kalau bisa lebih bersih dan rapi lagi, akan semakin menarik mengunjungi kawasan Pelantar Dua. “Kalau kotor macam ini, payah juga nak foto-foto buat di Instagram,” keluhnya. (aya)

Update