Kamis, 25 April 2024

Pengajian PW Muhammadiyah Kepri; Agama Sumber Membangun Etika dan Moral

Berita Terkait

Wakil Sekjen MUI Pusat Ustand Dr H. Amirsyah Tambunan memberikan ceramah pada acara pengajian yang diselenggarakan oleh Pimpinan Wilayah (PW) Muhammadiyah Kepri
di Aula Gedung SD Muhammadiyah Plus KDA Batamcenter, Minggu (18/2). F Cecep Mulyana/Batam Pos

batampos.co.id – Pimpinan Wilayah (PW) Muhammadiyah Kepri menggelar pengajian bertemakan Muhammadiyah dan Paham Keagamaan di Aula Gedung SD Muhammadiyah Plus KDA Batamcenter, Minggu (18/2) pagi. Pengajian yang dihadiri 150 kader Muhammadiyah ini mendatangkan Wakil Sekjen MUI Pusat Ustand Dr Amirsyah Tambunan sebagai pembicara.

Pria yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Majelis Wakaf Pimpinan Pusat Muhammadiyah ini memaparkan dua hal yang berkaitan dengan muhammadiyah. Pertama Muhammadiyah sebagai konteks idiologi yang punya satu cita-cita untuk lebih memberi pemahaman kepada warga Muhammadiyah dan anak bangsa. Dimana ketika memahami agama harus sejalan dengan prinsip dasar Alqur’an dan As susnah

“Serta memperluas ijitihad para ulama, misalnya dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara,” terang Armirsyah.

Kedua dari konteks berbangsa dan bernegara bahwa agama harus menjadi sumber kekuatan untuk membangun dan bernegara. Terutama dalam dunia politik, agama haruslah menjadi landasan etika dan moral. Sebab politik yang bermoral dan adiluhung akan menlahirkan kejujuran serta keadilan (Jurdil), bukan praktek yang bertentangan dengan Jurdil.

“Apalagi ini merupakan tahun politik, sehingga agama harus menjadi sumber dalam membangun etika dan politik,” ujar Armisyah.

Namun, lanjutnya. Jangan mempolitisir agama, apalagi untuk ajaran agama yang menyimpang. Sebab demokrasi yang berkembang harusnya mampu melahirkan pemimpin berbangsa dan beragama yang baik. Seorang pemimpin juga harus memilih pemahaman agama yang simbiosis dan mutualisme.

“Sekarang marak yang membawa agama, tapi menyimpang. Dan kami menolak siapa saja yang mempolitisir agama. Karena agama merupakan sumber etik moral,” jelas Armisyah.

Tak hanya itu, ia juga menegaskan jika Muhammadiyah menolak persekusi terhadap tokoh agama, serta radikalisme yang bertentangan dengan agama. Apalagi untuk seorang pemimpin tak boleh memberi pemahaman kontradiktif, karena tugas pemimpin mewujudkan berkeadilan.

“Konteks beragama meyakini agama islamlah yang mampu menyelamatkan hidup manusia dunia dan akhirat,” imbuh Armisyah.

Sementara Sekretatis PW Muhammadiyah PW Kepri, Arifuddin Jalil mengatakan kegiatan merupakan pengajian bulanan, akan tetapi kemarin pihaknya mendatangkan pembicara dari pusat.

“Kegiatan ini juga silaturahmi antar kader, yang mungkin akan menjadi agenda bulanan,” ujar Arifuddin. (she)

Update