Selasa, 19 Maret 2024

Suku Hokkian Meriahkan Imlek Hari ke 9

Berita Terkait

Kawasan Meral Kota akan meriah dengan perayaan Imlek hari ke 9 oleh suku Hokkian yang mayoritas pemukiman di kawasan ini.

batampos.co.id – Hari ke 9 Imlek akan disambut lebih meriah lagi, khususnya bagi warga Tionghoa dari suku Hokkian Sabtu (24/2). Di Karimun, mayoritas Suku Hokkian bermukim di Kecamatan Meral.

Menurut salah seorang tokoh masyarakat Meral Kota, Ahong Aki mengatakan, selain merayakan Imlek seperti biasa setiap tahun baru, bagi kami yang berasal dari suku Hokkian khusus untuk hari ke 9 di bulan yang sama akan ada perayaan lebih meriah lagi.

”Perayaan Imlek hari ke 9 ini merupakan turun temurun yang sudah dilakukan oleh para leluhur kami yang berasal dari Hokkian. Untuk itu, kita sebegai generasi yang hidup saat ini tinggal melanjutkan saja lagi. Dan, untuk tahun ini Jumat (23/2) malam biasanya kita sudah mulai merayakannya,” ujarnya.

Ada berbagai versi tentang merayakan Imlek hari ke 9 di kalangan suku Hokkian. Misalnya, dianggap sebagai hari raya orang nelayan yang berasal dari suku Hokkian. Karena, seperti diketahui, memang salah satu profesi masyaraikat suku Hokkian adalah nelayan. Bahkan, sampai saat ini di Meral Kota rata-rata yang laki-laki berprofesi sebagai nelayan.

”Lantas, kenapa dirayawkan? Pasalnya, ketika tepat 1 hari Bulan Imlek, laki-laki dari suku Hokkian ini masih bekerja mencari ikan di laut. Sehingga, pulangnya pas pada hari ke 9, maka baru bisa merayakan bersama keluarga dan juga sahabat. Dan, pada saat merayarakan Imlek hari ke 9 ini salah satu yang tidak boleh ketinggalan adalah tebu batangan yang akan dibawa ritual sembahyang,” paparnya.

Soal harus adanya tebu batangan, lanjutnya, juga ada sejarah yang disampaikan oleh leluhur. Khususnya, ketika di negara asalnya duklu di Hokkian, salah satu negeri Tiongkok telah terjadi peperangan yang cukup panjang. Sehingga, masyarakat suku Hokkian ini berlari dan bersembunyi di perkebunan tebu. Tidak diketahui berapa lama bersembunyi diperkebunan tebu tersebut, hanya saja ketika keluar dari perkebunan tersebut sudah hari ke 9 Bulan Imlek.

”Makanya, perayaan hari ke 9 bagi suku Hokkian tebu batangan merupakan hal yang wajib. Bahkan, pada hari ke 9 Bulan Imlek ini juga warga Tinghoa suku Hokkian di depan rumahnya akan disajikan berbagai macam makanan. Sesuai dengan apa yang dijalani dan dirasakan selama setahun terakhir. Hal ini ditujukan untuk pelaksanaan ritual sembahnyang Tuhan,” paparnya. (san)

Update