Kamis, 18 April 2024

ASDP Wacanakan Pelayaran Malam

Berita Terkait

Astuni. F. Slamet/Batam Pos.

batampos.co.id – Melihat tingginya pengguna jasa kapal Roll on Roll off ( Ro-Ro), supervisor ASDP Tanjunguban Astuni mengusulkan pelayaran khusus malam  dari pelabuhan ASDP Telagapunggur ataupun Pelabuhan ASDP Tanjunguban.

“Pelayanan khusus malam seminggu sekali sudah saya usulkan ke pimpinan, semoga mendapat respon yang positif,” kata Astuni yang ditemui di Pelabuhan ASDP Tanjunguban, kemarin (25/2).

Ia mengusulkan, Sabtu malam dilakukan sekali pelayaran misalnya sekitar pukul 22.00 atau sekitar pukul 20.00 malam. Mengapa demikian? Menurutnya, banyak masyarakat Batam yang berlibur ke Bintan ingin lebih lama berada di objek objek wisata yang tersebar di Pulau Bintan.

“Waktu berkunjung ke tempat wisata tentu akan lebih lama. Tak seperti saat ini, mereka datang saja tiba di Tanjunguban sudah menjelang siang, nanti sore harus buru buru kembali ke Batam. Jadi habis waktunya di jalan saja,” kata dia.

Demikian pula lanjut dia, masyarakat Bintan yang berlibur ke Batam ingin lebih lama berbelanja di Batam. “Orang Bintan ke Batam kan pasti mau belanja. Kalau sampai jam 17.30 sore, tentu mereka buru-buru belanjanya. Kalau ada kapal malam seminggu sekali misalkan hari Sabtu tentu masyarakat Bintan yang berbelanja kebutuhan di Batam akan banyak waktunya,” kata dia.

Teknis di lapangan, dia mengatakan, nantinya apabila disetujui pimpinanya maka selanjutnya akan dikoordinasikan ke instansi samping yang berkaitan dengan pelayanan di pelabuhan ASDP yakni Syahbandar, Imigrasi, Bea Cukai dan Karantina serta Kepolisian. “Kalau saya pribadi selalu siap, namanya saja di pelayanan publik jadi harus siap melayani masyarakat,” kata dia.

Termasuk kemungkinan dibukanya pelayanan malam, ia mengatakan, semua nanti akan dikembalikan ke syahbandar. Jika syahbandar mengizinkan dibukanya pelayaran malam dengan alasan tidak menganggu keselamatan penumpang, menurutnya tentu tidak ada masalah. “Tapi kalau cuaca tidak mendukung atau kurang bersahabat, tentu syahbandar punya alasan tidak membolehkan pelayanan malam dilakukan,” jelasnya.

Selain hal itu, Astuni juga mengharapkan kelonggaran aturan yang melarang kendaraan FTZ di Batam menyeberang ke Pulau Bintan. Menurutnya sebenarnya banyak kendaraan FTZ Batam yang ingin menyeberang ke Pulau Bintan, namun terkekang aturan.

“Secara aturan memang tidak boleh, tapi bagaimana dicarikan celah agar kendaraan kendaraan itu bisa atau dibolehkan menyeberang asalkan tercatat dengan alasannya jelas, karena rata rata untuk berlibur,” kata dia.

Dengan dibukanya pelayanan malam dan diizinkannya kendaraan FTZ Batam ke Pulau Bintan tentunya dengan catatan, menurutnya, akan meningkatkan perekonomian masyarakat yang sedang dilanda kelesuan saat ini. “Saya yakin usaha di Tanjunguban ini akan mengeliat sampai malam hari, karena lalu lalang orang dan barang,” tukasnya. (met)

Update