Kamis, 28 Maret 2024

Batu Nol Yang Hampir Terlupa, Batu Nol Nan Istimewa

Berita Terkait

Batu Nol yang terletak di simpang empat, pusat kota Tanjungpinang, Selasa (27/2). F. Faradilla/Batam Po6

batampos.co.idBatu Nol ternyata menyimpan Fakta Unik. Disulap menjadi menarik. Agar para wisatawan bisa berfoto asik.

Tentu telinga tidak lagi asing dengan sebuah wilauah yang disebut Kilometer Nol Indonesia. Dan Jogja pun memiliki Titik Nol kilometer. Juga beberapa wilayah kota lainnya. Tanjungpinang memiliki ikon yang tak berbeda, namun khas dalam penyebutannya. Yakni Batu Nol.

Batu yang merupakan penyebutan yang merujuk pada kilometer ini, merupakan khas yang ada di Tanjungpinang. Bagi para pendatang baru, tentu terheran-heran dengan penyebutan batu, ketika menjelaskan tentang beberapa wilayah di kota.

Namun, Batu Nol pun merupakan sebuah lokasi yang bahkan jarang terucap para warganya. Beberapa diantaranya bahkan tak mengetahui pasti letak Batu Nol dan juga Batu Satu. Penghitungan jarak atau penyebutan lokasi, kerap kali dimulai dari Batu Dua. Lantas apa menariknya Batu Nol?

Batu Nol, batu yang sempat terlupakan bertahun-tahun belakangan, saat ini telah bersolek. Memantaskan diri agar terlihat dan tidak terlupa oleh para pelintasnya.

“Supaya menjadi daya tarik tentu harus dicantikkan. Dan sekalian juga dipasang beberapa ornamen supaya bisa jadi tempat berfoto,” tutur Sekretaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tanjungpinang, Raja Kholidin.

Patok Batu Nol yang tingginya sepinggang orang dewasa, kini dicat berwarna merah menyala. Dengan bagian bawahnya yang hitam.

Lalu, Disbudpar memutuskan untuk memberikan ornamen tambahan. Berupa bentuk hati berwarna merah, berukuran cukup besar. Lengkap dengan tulisan Pesona Tanjungpinang, berdamping logo gonggong dengan lapisan yang berwarna-warni.

Tak hanya itu. Supaya tak sekedar menarik, namun juga menjadi informatif. Berjarak sejengkal ke atas, ditambahi keterangan. “KM (BATU) 0 Tanjungpinang”.

Tujuan keterangan tersebut, menurut Kholidin, tidak lain untuk menginformasikan lokasi batu nol. Dan juga menjelaskan penyebutan Batu di Tanjungpinang.

“Karena memang tak sedikit orang-orang datang yang bingung dengan Batu sekian dan sekian,” tutur Kholidin.

Sejarawan Kepri, Aswandi Syahri, penyebutan batu sebagai kesetaraan atas kilometer sudah berlangsung lama. Memang tidak jelas kapan hal ini mulai dibiasakan. Tapi dalam rujukan sejumlah catatan dan arsip sejarah, penulisan wilayah dengan menggunakan batu itu sudah pernah diperbuat.

“Dokumen di sekitar tahun 1900-an sudah menyebutkan lokasi tempat-tempat di Tanjungpinang dengan batu,” kata Aswandi.

Pengucapan batu ini merupakan pengaruh dari Malaysia dan Singapura. Kedua negara ini, sambung dia, memang menggunakan batu untuk menjelaskan kilometer daerahnya. Pengarih tersebut kemudian memengaruhi hal yang sama di Tanjungpinang.

“Daerah lain ada yang pakai pal untuk pengganti kilometer. Tapi di semenanjung ini menggunakan batu, yang juga imbas dari kebiasaan Inggris sebagai penjajah kala itu,” terang Aswandi.

Seiring perjalanan waktu, penyebutan batu sebagai ukuran satu kilometer pun pada akhirnya terabaikan. Satu batu kino belum pasti satu kilometer. Bisa kurang dan bahkan lebih. Hal ini lantaran semakin padatnya permukiman penduduk yang kemudian membuat pemaknaan batu setara dengan satu kilometer itu pun bergeser.

“Apa boleh buat, yang namanya kebiasaan itu susah untuk dihilangkan, jadilah Batu Sembilan itu pun secara resmi sebagai sebuah nama kelurahan,” ucap Aswandi.

Lantas, dimana lokasi Batu Nol ini ya?

Batu Nol dapat ditemukan dengan mudah karena sentuhan sulap yang telah diberikan. Apalagi letaknya berada tepat di jantung Kota Tanjungpinang. Berlokasi di salah satu sudut simpang empat. Berseberangan dengan Gedung Daerah dan pintu keluar pelabuhan. (aya)

Update