Kamis, 25 April 2024

Kunjungan Wisman di Januari Merosot

Berita Terkait

Ratusan turis tiba di Bandara Raja Haji Fisabilillah Tanjungpinang, Jumat (2/2). F.Yusnadi/Batam Pos

batampos.co.id – Jumlah wisatawan mancanegara (Wisman) yang berkunjung ke Kepri sepanjang Januari 2018, mengalami penurunan dibandingkan dengan Januari 2017 lalu. Perbandingan tahun ke tahun ini. menunjukkan penurunan sebesar 10,02 persen.

Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kepri mencatat, Januari 2017, sebanyak 261.525 kunjungan, sementara pada Januari 2018, kunjungan hanya tercatat sebanyak 156.986.

“Penurunan pada Januari se-merosot ini sangat disayangkan. Seharusnya, pemerintah daerah mampu mencegah terjadinya penurunan seperti ini dengan membuat program-program yang baik,” ujar Kepala BPS Kepri, Panusunan Siregar, Kamis (1/3) kemarin.

Penurunan juga terlihat dari data jumlah yang tertera pada empat pintu masuk di Kepri, dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Penurunan terjadi di Karimun sebesar 27.50 persen. Menyusul Batam yang mengalami penurunan sebesar, 10.65 persen. Terjadi juga di Tanjungpinang sebesar 18.7 persen. Namun peningkatan justru terjadi di pintu masuk Bintan sebesar 1.73 persen.

Siregar juga menuturkan kritiknya terhadap Pemda, yang dinilai hanya menggaungkan Kepri sebagai daerah wisata, namun belum bekerja pada batas optimal. Berkaca dari penurunan yang kerap terjadi ditiap bulan pada kunjungan-kunjungan wisatawan. Utamanya wisatawan mancanegara.

“Penurunan juga terlihat dari jumlah kunjungan wisatawan asal Singapura sebanyak 20.61 persen dan Malaysia 17.43 persen. Padahal dua negara ini kebangsaan terbanyak yang masuk ke Kepri,” tutur Siregar kemudian.

Namun dibalik data penurunan yang tercatat, terlihat adanya potensi kebangsaan wisman yang mulai meningkat kunjungannya. Yakni Cina dan Korea Selatan. Dilihat dari Desember lalu, jumlah kunjungan wisman asal Cina mencapai 18.497 kunjungan. Kemudian meningkat pada Januari 2018, sebanyak 19.221 kunjungan. Begitu pula wisman berkebangsaan Korsel, pada Desember 2017 tercatat 3.588 dan meningkatpada Januari 2018 sebanyak 10.474 kunjungan.

“Ini yang harus cepat ditangkap oleh pemda. Potensi yang terlihat pada pendataan ini, patut diolah untuk kemudian dapat difikirkan program yang mampu memfasilitasi pelayanan ketika mereka berkunjung,” tegasnya.

Namun Siregar juga mengingatkan, agar pemda tidak semata memfokuskan program dan kegiatannya pada wisman semata. “Kunjungan wisnus juga harus tetap dijaga, karena kunjungan mereka kemari pun memberikan dampak besar bagi daerah,” pungkasnya.(aya)

Update