Kamis, 18 April 2024

Tanjung Sauh Adopsi Pelabuhan Yangshan

Berita Terkait

batampos.co.id – Penasihat ekonomi Propinsi Kepri Johanes Kennedy melakukan kunjungan ke pelabuhan petik emas Yangshan Deepwater Shanghai, Senin (6/3). Dari kunjungan tersebut diketahui bahwa pelabuhan kontainer Tanjungsauh, Batam bisa mengadopsi bahkan lebih bagus dari pelabuhan Yangshan.

“Konsep pelabuhan Yangshan bisa diterapkan di Tanjungsauh karena memiliki karakter yang hampir sama. Bahkan Tanjungsauh lebih bagus,” kata Johanes Kennedy.

Pria yang biasa dipanggil Jhon tersebut mengatakan, pelabuhan Yangshan dibangun untuk menjadi pelabuhan utama di Shanghai. Dibangun di atas pulau batu yang diratakan pemerintah. Kemudian membangun jembatan sejauh 30 kilometer ke daratan Shanghai. Dalam lautnya hanya sekitar 16 meter.

“Kalau Tanjungsauh, sudah daratan yang bagus, lebih luas dan kedalaman lautnya mencapai 20 meter dan bisa untuk kapal-kapal raksasa. Letaknya juga sangat strategis. Jadi seharusnya kita bisa lebih unggul,” katanya.

Menurut Jhon, bagusnya fasilitas yang ada di pelabuhan Yangshan menjadi daya tarik bagi kapal yang berlayar. Pelabuhan ini terus dikembangkan. “Bahkan setelah jembatan dibangun 2005 sekarang sudah pengembangan phase ke empat,” katanya.

Selain itu Yang menarik dari Port Yongshan untuk Phase 4 menurut Jhon adalah operasional yang sudah fully aoutomated. Semua pelayanan bongkar muat kontainer dilakukan secara otomatis. “Tidak ada lagi kelihatan orang-orang atau pekerja. Semua dikendalikan dari suatu ruangan dari Kantor manajemen layaknya seperti kerja biasa didepan komputer,”katanya.

Terkait tarif, di pelabuhan Yangshan ini lebih murah dibanding di Batam. Ini karena pelabuhan tersebut selalu ramai.Di tahun 2017 lalu saja, pelabuhan ini mampu menampung 40 juta Teus.

“Jadi selalu ramai, makanya tarif di sana murah. Ini yang seharusnya kita lakukan di Batam. Dan kami akan mengajak pengelola ini untuk ikut investasi di Tanjungsauh. Tetapi intinya Tanjungsauh berpotensi lebih bagus. Dan pola pembangunannya bisa mengadopsi yang di port Yangshan ini,”katanya.

Menurut bos Panbil itu, Indonesia sebagai negara maritim harus membangun pelabuhan yang lebih baik supaya kelak bisa melayani kebutuhan nasional. Ini akan membuat Indonesia tetap punya daya saing dan bisa mandiri. Dan Tanjungsauh adalah jawabannya.

“Kalau kita lihat sekarang pelabuhan Batuampar, itu sangat jauh tertinggal. Kapasitasnya kecil tidak sampai 1 juta Teus dan kondisinya memprihatinkan. Kapal besar tidak bisa singgah,”katanya.

Ia mengatakan di bulan ini atau awal Maret, gubernur Provinsi Kepri Nurdin basirun dan kepala BP Batam Lukita akan terbang ke Tiongkok untuk membahas masalah pembangunan tanjungsauh dan juga jembatan Batam Bintan. Di mana sudah ada beberapa perusahaan raksasa di Tiongkok yang berminat investasi di beberapa proyek tersebut.

Sementara itu, ketua Kadin Batam Jadi Rajagukguk mengapresiasi langkah provinsi Kepri yang bergerak cepat untuk menjemput bola ke Tiongkok paska bertemu dengan Presiden Jokowi terkait proyek strategis untuk Kepri. Menurutnya, pelabuhan seperti di Tiongkok memang sudah selayaknya ada di Kepri dan Batam pada khususnya.

“Makanya semua harus disiapkan. Pelabuhan kita harus modern, sehingga makin banyak kapal yang singgah. Kita berada di jalaur laut internasional yang ramai dilewati kapal. Ini harus dimanfaatkan untuk menaikkan daya saing kita,” katanya.

Menurut Jadi, pelabuhan yang ada sekarang sudah ketinggalan dibanding negara tetangga. Bahkan masih sembrawut dan kurang tertata.

“Informasi yang saya dapat banyak kapal asing yang berukuran besar yang akhirnya memilih negara lain karena memang tidak bisa bersandar di Batuampar. Lautnya kurang dalam,” katanya.

Ia berharap pelabuhan Tanjungsauh bisa segera terealisasi dan pastinya akan menjadi pelabuhan terbesar dan kebanggaan di Indonesia. Di mana pengembangannya bisa dilakukan dengan beberapa phase.

“Pembangunan pelabuhan itu sangat mahal, tetapi kan bisa bertahap. Kita gunakan peluang ini sebaik mungkin, mumpung ada beberapa investor yang ingin mengelola pelabuhan tersebut. Pemerintah harus membenahi infrastruktur sehingga investor tertarik. Perizinan dipermudah. Intinya buat calon investor nyaman,” katanya. (ian)

Update