Jumat, 29 Maret 2024

Ketika Imigran Belajar Membatik

Berita Terkait

Para peserta tampak serius saat mengikuti lomba membatik yang diselengarakan oleh komunitas Kepompong dan Cancer Information and Support Center (CISC) di Nagoya City Walk, Minggu (11/3). | Cecep Mulyana/Batam Pos

batampos.co.id – Pencari suaka berpartisipasi dalam acara melukis batik di Citywalk Nagoya, Minggu (11/3). Dikoordinir komunitas Kepompong Batam acara tersebut merupakan bagian dari acara utama yakni peringatan hari kanker sedunia yang ditaja Cancer Information and Support Center (CISC) Batam.

Sekretaris Kepompong Batam Tatyana menyebutkan setidaknya ada 150 perserta yang turut meramaikan kegiatan membatik ini. Dari jumlah tersebut 50 orang merupakan pencari suaka.

“Mereka begitu excited, bahkan datang sama keluarga. Kami harap ini positif bagi mereka,” kata dia.

Tak hanya itu, selain bertujuan agar pencari suaka tersebut tidak bosan di penampungan yakni di Hotel Kolekta Lubukbaja. Dengan ikut kegiatan membatik ini, juga bertujuan mengenalkan budaya indonesia. Untuk diketahui para pencari suakan ada yang dari Afganistan juga Sudan.

“Setahu kami acara membatik baru kali pertama di Batam, yang sering melukis. Apalagi kini ada imigran,” ucapnya.

Di lokasi, anak-anak begitu antusias melukis batik dengan sketsa dasar yang sudah dipersiapkan panitia. Namun tak sekedar melukis segala keperluan dan peralatan membatik dikenalkan dan diajarkan.

“Harapannya mereka bisa belajara dari nol, untuk anak-anak agar mereka paham sejak dini,” terang Ketua CISC Batam, Dewi Koriati.

Menurut Dewi, acara ini selain membatik tidak lupa meninggalkan esensi acara utama yakni Peringatan Hari Kanker Sedunia. Pada hari pertama acara juga ada talkshow tentang kanker, dari tips mencegah hingga menyampaikan bahaya kanker dari pengidap kanker.

“Intinya dalam peringatan kali ini tema utamanya adalah Hidup Sehat Cegah Kanker,” pungkas Dewi. (adi)

Update