Jumat, 29 Maret 2024

Kementerian Minta Siapkan Data Kebutuhan Beras

Berita Terkait

Wakil Bupati Karimun Anwar Hasyim, ketika meninjau beras bulog di Karimun. F. Dok Humas Pemkab Karimun untuk batampos.co.id

batampos.co.id – Keinginan Pemkab Karimun agar importir lokal bisa mengimpor langsung beras ke Karimun belum menemui titik terang. Gubernur Kepri Nurdin Basirun menegaskan, pihaknya sudah menemui menteri agar diberi peluang impor beras langsung ke Kepri, namun belum ada kepastian

“Kementerian meminta agar kami mengajukan data berapa kebutuhan beras di Kepri. Jadi kalau Bupati Karimun baru konsep untuk diusulkan ke Provinsi, saya sudah sampai ke Kementerian,” jelas Nurdin Basirun ketika dimintai tanggapannya tentang menjembatani kuota impor beras dari Bupati Karimun, Minggu (11/3).

Sebelumnya, Bupati Karimun Aunur Rafiq berharap agar pemerintah Provinsi Kepri mengajukan kuota impor beras kepada pemerintah pusat. “Kami akan berkirim surat kepada pemerintah provinsi agar memfasilitasi keinginan kita, dibukanya kran impor di Karimun,” ujar Aunur Rafiq.

Tetapi menurut Nurdin, permintaan kuota beras impor tidak segampang membalikan tangan. Namun demikian, respon dari kementerian cukup bagus dan tinggal menindaklnjuti dalam waktu dekat ini.

Sementara untuk mengatasi persediaan beras, ada dua cara yaitu meminta kepada Bulog agar memastikan ketersediaan beras di pasaran dan kedua kebijakan yang bersifat kearifan lokal dengan memberikan kuota impor beras sebatas untuk kebutuhan masyarakat.

”Saat ini kebutuhan beras memang masih tercukup dengan harga masih tinggi,” ungkapnya.

Terpisah Anggota DPR RI Nyat Kadir ketika dimintai tanggapannya tentang kran beras impor untuk kebutuhan masyarakat Kepri. Ia mengungkapkan, bahwasannya dari Komisi IV DPR RI sudah mengagendakan untuk mengundang Kementerian Perdagangan dan Perum Bulong untuk membahas permintaan impor beras di Kepri.

”Besok, kita agendakan bagaimana format beras impor khusus di Kepri. Yang akan dihadiri oleh Gubernur Kepri beserta Wali Kota dan Bupati yang ada di Kepri,” jawabnya, beberapa waktu lalu saat berkunjung ke Karimun.

Usulan impor khusus di Kepri memerlukan perjuangan yang cukup panjang. Yang perlu pemikiran dan terobosan dalam mengatasi masalah pangan didaerah bukan penghasil seperti di Kepri. Khususnya, beras impor dan sebagainya walaupun saat ini di Kepri di kabupaten Lingga sudah ada program penanaman padi.

”Anda bisa dengar sendirikan Lingga dipatok sebagai lumbung beras. Tapi, itu butuh waktu tiga atau empat tahun lagi. Nah, sekarang kebutuhan beras sudah sangat mendesak,” ucapnya.(tri)

Update