batampos.co.id – Pasca aksi demo dan mogok belajar, proses kegiatan belajar mengajar siswa SMAN 19 Batam kembali normal, Selasa (13/3). Ratusan siswa kelas X dan kelas XII mengikuti pelajaran seperti biasa sementara siswa kelas XI yang mengikuti aksi demo kemarin masih diliburkan.
Kepala Sekolah SMAN 19 Batam, Nelly Chandrawati mengatakan sejumlah siswanya sudah mengikuti mata pelajaran hingga berakhirnya jam pelajaran.
“Alhamdulillah suasananya sudah kondusif,” ujar Nelly saat ditemui di sekolah.
Dia mengatakan rencananya siswa kelas XI yang masih diliburkan, akan kembali masuk esok hari (hari ini, red) beserta dengan pemanggilan orang tua mereka.
“Orang tua mereka kami panggil. Kami mau mengklarifikasi apa yang terjadi kemarin,” kata Nelly.
Diakui Nelly aksi demo yang melibatkan ratusan siswanya itu masih membuat dia syok. Ia belum percaya anak didiknya berdemo bahkan menginginkan ia di turunkan dari jabatannya.
“Apalagi dituduhkan saya korupsi. Sakit hati saya,” ungkap Nelly.
Nelly menceritakan sebelum siswanya melakukan unjukrasa, mereka mengikuti upacara hari senin seperti biasa. Ia mengaku tidak menaruh curiga, bahkan tak melihat anak-anaknya membawa spanduk. Baru setelah upacara selesai, halaman sekolah tiba-tiba gaduh. Anak-anaknya yang sebelumnya tampak biasa tiba-tiba berteriak sambil membentangkan spanduk yang bertuliskan ‘pindahkan kepala sekolah kami’.
“Saya kaget. Mereka ikut upacara dengan tertib dan tiba-tiba kok sudah rusuh saja,” kenang perempuan berjilbab ini.
Ditanya hukuman apa yang didapat oleh siswanya, Nelly berencana rapat dulu dengan para guru. Selain itu, dua orang siswa yang merupakan Ketua Osis dan wakil ketua Osis sekolah itu sedang ditahan di Mapolsek Sagulung untuk dimintai keterangan terkait aksi mereka.
“Saya takut mereka (siswa, red)Â diracuni oleh oknum yang tak suka dengan kami, saya yakin ada orang lain di belakang mereka,” jelasnya.
Sementara Kapolsek Sagulung AKP Hendrianto mengatakan kedua siswa tersebut sudah dipulangkan ke rumah masing-masing, terkait masalah demo, ia mengaku sudah meminta keterangan kepada keduanya.
“Sedang kami selidiki. Apakah ada indikasi orang lain di belakang mereka, saya koordinasi dulu dengan kepala Dinas Pendidikan Kepri,” tuturnya singkat. (une)