Jumat, 19 April 2024

Batam Tambah Kuota Taksi Jadi 1.800

Berita Terkait

foto: cecep mulyana / batampos

batampos.co.id – Organisasi Angkutan Darat (Organda) Kota Batam menyoroti kuota sementara taksi online di Batam yang hanya 300 unit. Menurut hitungan Organda, idealnya kuota taksi online di Batam adalah 1.800 unit.

Karena itu, Ketua Organda Batam Hardi Syam Harun mendesak Dinas Perhubungan (Dishub) Kepri menambah kuota taksi online Batam sesuai angka ideal tersebut. Sebab jika kuotanya hanya 300 unit, Hardi khawatir akan memicu masalah-masalah baru.

“Kalau hanya 300, nanti yang bentrok bukan antara taksi online dengan konvensional. Tapi bisa juga antarsesama (sopir) taksi online,” kata Hardi, Kamis (15/3).

Hardi yang juga merupakan CEO PT Suluh -badan usaha pengelola taksi online yang sudah mendapatkan izin Dishub Kepri- ini mengatakan, saat ini ada 16 badan usaha dan koperasi yang sudah mengajukan izin. Namun baru empat yang telah mendapat izin, termasuk PT Suluh.

Setiap badan usaha mengajukan izin 150 hingga 500 armada. Namun, menurut dia, yang didaftarkan tersebut tidak semua layak jalan.

“Inilah, harusnya yang tak layak jalan tersebut tak perlu didaftarkan. Berikan pada badan usaha yang memiliki armada layak jalan,” kata Hardi.

Sementara pemilik CV Diva Citra Sejati, badan usaha taksi online yang juga mengajukan perizinan, Sawir menegaskan, kuota sebanyak 300 ini nantinya akan menambah masalah baru yakni rebutan dan bisa memicu keributan antar badan usaha dan sesama taksi online.

“Kalau kuota 300 taksi untuk 16 badan usaha, bingung kami mau menentukan siapa pengemudi yang hendak kami ajukan untuk beroperasi,” kata Sawir.

Wakil Wali Kota Batam Amsakar Achmad berharap agar pemerintah Provinsi Kepri segera menyelesaikan kisruh taksi onlie di Batam. Sebab jika terus berlanjut, ia khawatir akan berimbas pada industri di Batam. Khususnya industri pariwisata.

“Maka dari itu, persoalan taksi kini sedang dibenahi,” katanya.

Ia mengatakan, keamanan dan kenyamanan wisatawan harus dijaga. Keharusan ini tak lain sebagai upaya menghidupakn sektor pariwisata itu sendiri. “Pariwisata hidup semua sektor akan hidup,” katanya.

Karena itu, ia meminta semua pihak, terutama pihak taksi konvensional dan taksi online sama-sama menjaga kondusifitas di Batam. “Tetap komit pada yang sudah disepakati. Berkali-berkali rapat, tapi solusi permanenya belum ditemukan,” imbuhnya. (gas/adi)

Update