Jumat, 29 Maret 2024

Lokasi Rawan Longsor Bertambah

Berita Terkait

Anggota polisi, kodim dan masyarakat membersihkan tanah yang menutupi jalan saat longsor beberapa waktu lalu. F. Syahid/batampos.co.id

batampos.co.id – Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Kabupaten Kepulauan Anambas, Khairul Anwar, menyampaikan, masyarakat Anambas khususnya Jemaja dan Jemaja Timur serta Kecamatan Palmatak masih merasa was-was jika ada hujan turun dalam tempo yang agak lama.

Pasalnya, setelah pihaknya melakukan identifikasi, bukan hanya satu atau dua titik saja namun jumlahnya mencapai puluhan titik untuk keseluruhan. Sementara itu khusus di Jemaja dan Jemaja Timur ada 18 titik. “Ini yang membuat mereka was-was,” ungkapnya, Kamis (15/3).

Dari 18 titik Longsor tersebut, kata Khairul, tiga diantaranya terjadi longsor yang sangat parah hingga memutus jalan penghubung dan merusak rumah warga. Sementara 15 titik ini terjadi longsor kecil. “Meski demikian, kita bukan tutup mata. Kami tetap mengantisipasi,” ungkapnya kepada wartawan kemarin.

Untuk mengatasi tiga titik longsor parah akan dipasang bronjong untuk meminimalisir dampak longsor. “Saat ini sedang tahap pengerjaan bronjong di tiga titik itu. Kalau longsor yang skala kecil akan dilakukan pengorekan dan pemerataan,” ujarnya.

Diakuinya untuk pemeliharaan jalan yang rusak tersebut, tahun ini dianggarkan sebesar Rp 500 juta. Meski tidak terlalu banyak, tapi akan tetap dimaksimalkan. Karena jika tidak ditangani segera, dikhawatirkan dapat memperparah kondisi jalan yang longsor tersebut. “Mau tidak mau harus dikerjakan segera,” ungkapnya lagi.

Sementara itu Camat Jemaja Timur M. Gafar, sebelumnya pernah mengatakan jika kondisi geografis Pulau Jemaja diakuinya tergolong rawan longsor. Pasalnya, di Pulau Jemaja masih banyak lereng-lereng atau tanah miring. Sehingga saat terjadi hujan aliran air dari dataran tinggi ke dataran rendah melaju kencang.

“Di Jemaja ini kondisi tanahnya banyak yang miring, jadi kalau hujan lebat, airnya mengalir deras, itu menjadi salah satu penyebab longsor. Apalagi sebelumnya pernah ada penebangan liar, jadi semakin mengerikan,” ungkapnya kala itu. (sya)

Update