Jumat, 29 Maret 2024

Akui Alokasi Kolam ke Swasta, BP Kaji Surat Keberatan Pemko

Berita Terkait

batampos.co.id – Pengalokasian kolam pada Taman Kolam Batamcenter ke swasta bukan sekedar kabar semata. Kebenaran informasi pengalokasian daerah resapan air dikonfirmasi langsung pihak Badan Pengusahaan (BP) Batam.

“Dialokasikan ke Yayasan Mayang terurai tahun 2001,” kata Kepala Bagian Pengadaan dan Pengalokasian BP Batam, Fesley Paranoan.

Alokasi lahan tersebut mendapat respon dari Pemko Batam dalam hal ini Dinas Lingkungan (DLH) Batam yang melayangkan surat ke BP Batam agar alokasi tersebut ditinjau kembali untuk dibatalkan pada Desember 2017 lalu. Namun, permohonan ini belum kunjung terealisasi.

“Surat permohonan dari Pemko Batam dalam tahap pengkajian. Setelah pengkajian itu baru dapat diputuskan,” ucap dia.

Sementara itu, Pelaksana Tugas Kepala DLH Batam, Herman Rozie mengatakan kolam tersebut cukup penting, khususnya dalam hal pengendalian banjir. Apalagi, dilokasi tersebut dipersiapkan jadi alternatif tempat santai warga.

“Pada prinsipnya kita semua perlu kolam tersebut untuk menjaga keseimbangan lingkungan,” kata dia.

Untuk itu, ia menyampaikan sebaiknya BP Batam memepertimbangkan dan mengambil keputusan yang tepat atas hal tersebut. Soal penyelesaiannya, Herman menyerahkan ke BP Batam sebagai instansi yang punya wewenag akan lahan di Batam.

“Apakah opsinya membatalkan atau mengganti lahan (ditempat lain) kami serahkan ke BP Batam. Kami berharap ada yang solusi yang baik untuk lingkungan dan iklim investasi di Batam,” katanya.

Menurutnya, jika resapan air dipaksa diperuntukkan untuk pihak ketiga akan menganggu ekosistem dan kelestarian lingkungan. Untuk itua, pihaknya berharap alokasi lahan tersebut dibatalkan. “Sebaiknya begitu (dibatalkan), termasuk pantai, hutan bakau perlu dipertimbangkan untuk dialokasikan,” imbuhnya.

Untuk diketahui selain alur drainase yang tidak lancar, minim daerah resapan air menjadi salah satu penyebab Batam kerap kebanjiran. Tak heran setiap hujan beberapa ruas jalan dan area pemukiman kerap tergenang air.

“Kalau kolam (resapan air) tertimbun, banjir kita,” keluhnya. (adi)

Update