Jumat, 29 Maret 2024

Batam Butuh Banyak Kolam Retensi

Berita Terkait

batampos.co.id – Batam butuh banyak kolam retensi untuk meminimalisir banjir yang sering terjadi di kala musim penghujan tiba. Kolam ini berfungsi untuk mengendalikan banjir karena perannya sebagai penampung air yang efektif. Salah satu yang harus dioptimalkan adalah kolam retensi yang berada di samping kantor Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Batamcentre.

“Kolam retensi berfungsi untuk mengendalikan banjir di daerah sekitarnya. Karena kalau curah hujan tinggi biasanya saluran drainase tak sanggup, jadi kolam retensi akan membantu untuk menampung air sementara,” kata Ketua Dewan Kehormatan Ikatan Arsitektur Indonesia (IAI) Kepri Supriyanto, Senin (19/3).

Selama ini, Batam belum memiliki master plan kolam retensi sehingga penanganan banjir belum bisa dilakukan semaksimal mungkin.

“Batam belum punya pemetaan dimana saja lokasi yang tepat untuk membangun kolam retensi sesuai kebutuhan,” jelasnya.

Bahkan kolam retensi yang ada pun digusur karena lahannya banyak yang dialokasikan untuk pihak ketiga. Contohnya adalah kolam retensi yang lahannya sudah dialokasikan ke perusahaan di wilayah Tiban Koperasi.

“Tanah kolamnya diratakan padahal kolam itu sangat diperlukan untuk mengendalikan banjir di Tiban Koperasi,” paparnya.

Ia hanya meminta kepada pemerintah daerah khususnya Badan Pengusahaan (BP) Batam agar jangan mengalokasikan lahan-lahan yang memiliki fungsi untuk kepentingan umum.

“Jadi kepada BP Batam lebih baik membantu menyediakan lahan untuk kolam retensi yang dihubungkan ke saluran drainase utama. Sehingga ketika hujan turun tidak sampai banjir terjadi,” harapnya.

Sedangkan Staff Khusus Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Robert Purba Sianipar mengatakan keberadaan kolam retensi sangat penting. Bukan hanya sebagai pengendali banjir tapi juga untuk menampung air agar jangan sampai ada yang terbuang ke laut.

“Sumber daya air di Batam sangat terbatas, sehingga tidak boleh ada sedikitpun air laut yang terbuang,” ungkapnya.

Robert yang juga pernah menjabat sebagai Deputi IV BP Batam yang mengurusi sektor bidang pengusahaan sarana lainnya mengatakan dulu BP Batam pernah ingin merencanakan master plan kolam retensi untuk seluruh Batam.

“Saya harap segera ditindaklanjuti karena praktek penggunaan kolam retensi ini sudah dilakukan di luar negeri,” jelasnya.

Air hujan yang masuk ke kolam retensi dapat meresap kedalam tanah sehingga dapat menjadi sumber daya air bagi masyarakat Batam. Sehingga opsi untuk memperoleh air baku menjadi beragam.

Disamping itu, ia menyarankan kepada pemerintah daerah agar segera mensosialisasikan fungsi dari sumur resapan di masing-masing rumah warga. Kedalamannya sekitar dua meter dan ditempatkan di sekitar area rumah yang strategis.

“Sumur resapannya disambungkan ke jaringan drainase sehingga kebutuhan air warga Batam akan tetap terjaga terus,” ungkapnya. (leo)

Update