Selasa, 23 April 2024

Seks Bebas Picu Meningkatnya Penderita HIV/AIDS

Berita Terkait

batampos.co.id – Penyakit mematikan Human Immunodeficiency Virus (HIV) AIDS terus meningkat di Kabupaten Kepulauan Anambas. Beberapa tahun lalu baru ada 8 penderita HIV/AIDS. Namun akhir 2017 kemarin, sudah ada 22 penderita HIV/AIDS. Bahkan 16 orang diantaranya sudah dinyatakan meninggal.

Sedangkan 6 penderita lainnya masih dalam pemantauan dan konseling di Klinik VCT Sayang Keluarga Kabupaten Kepulauan Anambas. Angka tersebut dapat bertambah mengingat Fenomena HIV AIDS seperti gunung es di dalam lautan. Meskipun hanya kelihatan bagian kecil, tapi sejatinya masih banyak yang belum ketahuan.

“Yang masih dalam perawatan kita itu 6 orang penderita, 4 orang laki-laki dan 2 perempuan,” Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Anambas Islam Malik, Senin (12/3).

Islam Malik, mengakui terjadi trend peningkatan penderita HIV AIDS. Sayangnya dirinya enggan menyebutkan berapa peningkatan dalam satu tahun. “Untuk tahun ini kita masih melakukan pendataan,” ujarnya.

Malik menyebutkan prilaku warga yang melakukan sek bebas menjadi penyebab utama penyebaran penyakit ini. Apalagi terdapat ibu rumah tangga yang menjadi korban. Beberapa penderita HIV yang meninggal itu adalah ibu rumah tangga, yang tertular dari suami yang suka melakukan sek bebas.

Dijelaskannya, karena tidak memiliki antibodi, maka penderita HIV AIDS, bisa saja tewas bila terkena penyakit lain seperti TBC dan Diare. Pihaknya telah melakukan sejumlah upaya mempersempit dan menekan laju berkembangnya HIV dimasyarakat, salah satunya dengan memberikan sosialisasi dan penyuluhan serta screening pada penderita TBC , karena ada salah satu pasein TBC ketika dilakukan screening ternyata juga terinfeksi HIV.

Di Anambas terdapat tiga klinik VCT yakni di Puskesmas Tarempa, Rumah Sakit Lapangan Palmatak, dan Rumah Sakit Bergerak Jemaja. Untuk tenaga dokter ada lima orang yang tersebar di tiga clinik VCT. “Paramedis inilah yang memberikan perawatan dan bimbingan kepada para penderita,” terangnya.

Dirinya menghimbau kepada masyarakat untuk berhati hati dalam bercukur dan meminta kepada tukang cukur untuk mengganti pisau cukurnya setiap kali merapikan rambut. Begitupula dengan pemandian jenazah untuk selalu menggunakan SOP dalam memandikan Jenazah penderita HIV.

“Penyakit HIV itu tak seganas yang dibayangkan, tak seperti hepatitis yang penularannya cepat, namun apabila terinfeksi dampaknya akan sangat luar biasa,” tuturnya. (sya)

Update