Rabu, 17 April 2024

Warga Kampung Tua Seibinti Trauma

Berita Terkait

Seorang ibu menangis histeris saat bentrok di Kampung Seibinti, Sagulung, Senin (19/3). Hiterisnya ibu ini akibat pengembang mau menimbun kolam dan sumur warga yang akan dijadikan perumahan. Warag dan pengembang akhirnya bentrok gara-gara penimbunan kolam dan sumur buat kebutuhan sehari-hari ini. F. Dalil Harahap/Batam Pos

batampos.co.id – Pasca bentrok dengan pekerja, warga Kampung Tua Sungaibinti, Sagulung banyak yang meninggalkan rumah mereka. Mereka khawatir para pekerja dari PT Anugerah Sentosa Abadis datang menyerang.

“Hari ini masih banyak orang perusahaan yang datang. Warga banyak yang khawatir dan tidak ada yang berani di rumah,” ujar Rizal, warga Kampung Tua, Seibinti, Selasa (20/3).

Dia mengatakan warga setempat mengaku masih trauma atas pertistiwa yang terjadi kemarin. “Masih takut,” katanya.

Sementara Camat Sagulung, Reza Khadafy tidak ingin berkomentar banyak mengenai kejadian yang menimpa ratusan warga Kampung Tua Seibinti. “Saya nggak bisa komentar banyak. Takut salah saya,” jelasnya.

Sebelumnya, proses penimbunan lahan oleh PT Anugerah Sentosa Abadis di Kampung Tua Seibinti, Sagulung menuai protes oleh warga sekitar. Warga tidak terima para pekerja menimbun kolam yang menjadi satu-satunya sumber air mereka. Bahkan aksi penolakan mereka disertai dengan penganiayaan. Tiga orang warga Kampung Tua Seibinti terluka dan salah satu dari mereka harus dilarikan ke rumah sakit karena mengalami patah tangan.

Selain itu, beberapa wanita sambil menggendong bayi juga hampir tertimbun tanah. Sebab, mereka mempertahankan kolam tersebut untuk tidak ditimbun.

“‘Tolong jangan timbun kolam ini, kami mau ambil air dimana lagi?” ujar Dosma warga setempat. (une)

Update