Sabtu, 20 April 2024

Pembawa Ajaran Buddha, Berpulang di Usia 100 Tahun

Berita Terkait

Pelayat histeris melepas kepergian Biksu Sek Cong Seng (100) Rabu kemarin. F Fara/batampos.co.id

batampos.co.id – Biksu Sek Cong Seng meninggal dunia Kamis (15/3), pada pukul 16.00 WIB. Kepulangan Biksu pembawa ajaran Budha pertama di Tanjungpinang ini membawa kesedihan mendalam bagi ribuan pelayat yang hadir untuk memberikan penghormatan terakhir.

Tidak hanya pelayat dari Tanjungpinang dan sekitarnya. Ribuan pelayat dari Singapura, Cina, Australia dan beberapa negara lain juga berdatangan ke Vihara Avalokitesvara Graha KM 14 Tanjungpinang, kemarin.

Terlihat juga calon Wali Kota petahana, Lis Darmansyah. Ia mengenakan setelan koko putih dan peci sewarna. Ia menaruh hormat pada mendiang Biksu Sek Cong Seng. “Teladan yang akan dikenang oleh seluruh warga Tanjungpinang,” ungkap Lis.

Ketua Walubi Kepri, Hengky Suryawan menuturkan, Biksu Sek Cong Seng selama hidupnya dikenal sebagai pribadi yang sangat baik. Ia juga merupakan tetua yang sangat pengayom dan sangat menghargai keberagaman umat di Kepri.“Seorang guru, juga orang tua kami. Kami kehilangan sosok pengayom yang mengajarkan kami menghargai keragaman,” ujar Hengky.

Bahkan ada sebuah patung yang Hengky dedikasikan secara khusus untuk mengenang biksu yang dihormati masyarakat Budha itu. Dari informasi yang diketahui, Biksu Sek Cong Seng juga turut mendatangkan guru-guru dari Jawa. Sehingga ajaran Budha berkembang pesat dan disejajarkan dengan agama lainnya di Kepri melalui Kementerian Agama Kepri.

Penghormatan terakhir juga dilakukan Biksu dari Singapura dan murid-murid dari Biksu tertua di Kepri ini. Para murid dari Biksu yang memiliki senyum yang hangat ini mengaku kehilangan sosok Biksu yang meninggal di usia 100 tahun ini.

Prosesi penghormatan terakhir, lantas menjadi momentum bagi seluruh murid Biksu dan pelayat. Dimulai di Kramatorium Vihara Avalokitesvara Graha Km 14. Lantas bertolak ke Vihara Bahtra Sasana, Jalan Merdeka. Lalu kembali lagi ke Krematorium untuk dilakukan kremasi.(aya)

Update