Kamis, 28 Maret 2024

Gunakan Skype agar Urusan Lancar, ternyata Jaringan Internet jadi Masalah

Berita Terkait

ILUSTRASI

batampos.co.id – Proses pengurusan perizinan Rencana Penggunaan Tenaga Kerja Asing (RPTKA) dianggap masih belum optimal meski sudah menggunakan aplikasi Skype. Alasannya adalah koneksi jaringan sangat buruk sehingga saat melakukan wawancara, koneksi sering terputus dan butuh waktu untuk memulihkannya.

“Proses wawancara RPTKA sekarang memang melalui Skype. Alasannya bagus karena dapat mempercepat pelayanan, tapi suka tiba-tiba mati dan membutuhkan waktu untuk nyambung kembali,” kata Wakil Ketua Koordinator Himpunan Kawasan Industri (HKI) Kepri Tjaw Hoeing, Jumat (23/3).

Penggunaan Skypea ini sudah berlangsung sejak November tahun lalu. Pada awalnya berlangsung dengan baik, namun karena ada banyak permintaan pengurusan RPTA, maka jaringannya tak sanggup menampung aktivitas data yang terlalu banyak.

Menanggapi hal tersebut, Kasi Izin Mempekerjakan Tenaga Asing (IMTA) dan Industri Kementerian Tenaga Kerja (Kemenaker) Harianto Tiku mengakui Jalur (line) yang ada saat ini belum mampu menampung permintaan pengurusan dokumen RPTKA yang terlalu banyak.

“Kendalanya memang Skype dari pemerintah pusat, tapi linenya sangat padat. Sehingga sifatnya antri. Namun teman-teman (pengusaha,red) tidak sabar, hal-hal seperti inilah yang sering terjadi. Jika linenya kosong maka tetap nyambung,” katanya di Mal Pelayanan Publik (MPP), Jumat (23/3).

Kewajiban wawancara lewat Skype diberlakukan untuk melindungi data si pemohon RPTKA.

“RPTKA ini memang syaratnya pakai Skype, supaya tidak disalahgunakan dan menghindari pemalsuan data,” jelasnya.

Hal tersebut tidak berlaku jika permintaannya bersifat darurat. Contohnya jika ada Komisaris Direktur yang ingin bertugas dalam jangka waktu pendek, maka bisa wawancara tatap muka langsung dengan petugas di MPP.

Keunggulan Skype ini membuat tenaga kerja asing dapat dengan mudah melakukan wawancara lewat perusahaan tempat ia bekerja. Metode ini baru digunakan di Batam dan Jakarta.

“Itu wajib berlaku untuk semua, baik dari level bawah seperti Supervisor hingga tingkat direksi atas wajib gunakan Skype,” katanya.

Namun, persoalan yang terjadi adalah permohonan yang masuk melebihi kapasitas line dalam memuat data. Makanya sering terjadi koneksi yang tiba-tiba menghilang saat di tengah wawancara.

“Di pusat juga kami sudah buka beberapa line tambahan, tapi tetap saja perbandingan dokumen masuk dengan jumlah line yang ada belum seimbang,” katanya.

Dalam satu hari, Kemenaker membatasi jumlah dokumen yang masuk hanya 200 buah.”Dikasih kuota seperti itu terkadang belum tentu masuk,” katanya.

Namun ia berjanji akan menyampaikan keluhan ini ke Kemenaker pusat agar segera membenahinya.(leo)

Update