Kamis, 25 April 2024

Limbah Cemari Bintan, Asman Janji Sampaikan ke KLHK

Berita Terkait

Salah satu resort di Lagoi tercemar limbah minyak hitam, belum lama ini. F:Renald Yude/batampos.co.id

batampos.co.id – Sebagai putra daerah Kabupaten Bintan, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN RB) Republik Indonesia Asman Abnur berjanji akan berkoordinasi dengan lintas kementerian terkait pencemaran limbah minyak hitam (sludge oil) di perairan Kabupaten Bintan.

“Nanti akan saya sampaikan ke Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan,” ujar Asman Abnur di Bintan, Sabtu (24/3).

Setelah disampaikan nanti, ia berharap kementerian terkait meninjau ke lokasi pencemaran limbah minyak hitam di perairan Kabupaten Bintan. “Mudah-mudahan dengan bahu membahu pemerintah pusat, daerah dan masyarakat masalah ini bisa selesai,” harap Asman.

Namun menurut politisi Partai Amanat Nasional (PAN) Kepri ini, pemerintah pusat sedang menggalak-galakkan menjaga lingkungan. Contohnya Presiden langsung turun tangan membersihkan Sungai Citarum, Jakarta, mulai hulu sampai dengan hilir.

Ia berharap, ini menjadi contoh bagi seluruh masyarakat Indonesia. Jadi dengan menjaga lingkungan, kelestarian lingkungan terjaga dan turis senang masuk ke Indonesia.

Seperti saat ini turis banyak berlibur ke Kabupaten Bintan dan menambah pemasukan pendapatan di Kabupaten Bintan. Efeknya, angka pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bintan terangkat menjadi baik.

Terkait pencemarah limbah, yang jelas menurut dia bukan persoalannya yang ditekankan, tapi solusinya supaya masyarakat bersama pemerintah saling bahu membahu sehingga persoalan pencemaran lingkungan tidak terulang.

Bupati Bintan Apri Sujadi prihatin terhadap persoalan pencemaran limbah minyak hitam yang melanda pesisir Kabupaten Bintan. Terlebih Kabupaten Bintan mengandalkan Sumber Daya Alam (SDA) dan menjual event untuk mendatangkan pemasukan Pendapatan Asli Daerah (PAD). “Keamanan, kenyamanan dan lingkungan tanpa pencemaran menjadi harapan besar kita,” harap dia.

Persoalan limbah yang menjadi rutinitas tiap tahun ini, kata dia sebenarnya sudah disampaikan secara proporsional dengan diperkuat data dan bukti di lapangan.Hanya penanganan limbah minyak hitam perlu kehadiran dan keseriusan negara. Sebab limbah minyak hitam berasal dari wilayah Out Port Limited (OPL) di perairan perbatasan Indonesia dan negara tetangga.”Sumber dari negara tetangga. Karena ini perlu diselesaikan antarnegara,” kata dia.

Meskipun demikian, ia mengatakan, pemerintah daerah tidak tutup mata. Komunitas pencinta lingkungan dan pengelola kawasan wisata bersama pemerintah telah berupaya menangani permasalahan pencemaran limbah minyak hitam dengan melakukan pembersihan di pesisir.”Sebenarnya harapan kami penyelesaian masalah dengan tuntas supaya ke depan tidak ada lagi limbah di perairan Bintan,” harap dia mengakhir. (met)

Update