Sabtu, 20 April 2024

Warga Sagulung Inginkan Jalan Baru

Berita Terkait

ilustrasi

batampos.co.id – Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrembang) tingkat kota Batam didominasi dengan usulan pembangunan fisik. Kecematan Sagulung misalkan sedikitnya membawa 30 usulan pembangunan fisik yang diprioritas.

Camat Sagulung Reza Khadafi menuturkan usulan pembangunan fisik memang selalu banyak tiap tahunnya. Itu karena infrasturktur kepentingan umum di wilayah Sagulung masih minim. Banyak pemukiman warga yang belum dilengkapi akses jalan, drainase dan juga fasilitas umum. “Sebenarnya ada seratusan usulan pembangunan fisik ini. Tapi karena keterbatasan anggaran maka disaring tiap keluarahan hanya lima usulan yang diprioritaskan. Total ada enam kelurahan yang ada di Sagulung,” ujar Reza, Jumat (23/3).

Usulan-usulan yang diprioritaskan itu kata Reza berfariasi ada yang pembangunan jalan baru, jalan lingkungan, pembuatan hingga perbaikan drainase serta pembangunan fasilitas umum (fasum).

“Termasuk pembangunan jalan baru dari Simpang Tahu Sumedang sampai ke SMPN 21 Kaveling Nato juga kita usulkan lagi,” ujar Reza.

Pembangunan jalan baru itu diakui Reza sudah diusulkan sejak tahun 2014 lalu, sebagai upaya untuk mengurai kemacetan di jalan masuk Dapur 12 dan juga Puteri Hijau. Namun usulan itu belum direstui sehingga tahun ini kembali disuarakan warga.

“Pembangunan jalan itu penting sebab jalan ke kelurahan Seilangkai belum ada. Selama ini warga dari simpang Mandalay dan Puteri Hijau,” tutur Reza.

Lurah Seilangkai Chandra Hernawan menuturkan hal yang sama. Jalur jalan yang akan dibuka itu dimulai dari simpang Tahu Sumedang atau samping ruko Air Mas di jalan utama R Suprapto tembus ke samping SMPN 21 yang berlokasi di kaveling Nato, kelurahan Seilangkai Sagulung.

“Panjangnya sekitar dua kilometer,” tutur Chandra.

Rencana pembangunan jalan baru itu merupakan permintaan warga Sagulung untuk mengurai kemacetan di jalan Dapur 12 Sagulung. Selama ini jalan masuk untuk kelurahan Seilangkai hanya ada dua yakni jalan kaveling Baru dan jalan Dapur 12. Dua jalan itu diakui Chandra tidak seimbang dengan jumlah penduduk di sana.

“Selalu macet kalau pagi dan sore hari. Sepertinya kurang banyak jalan masuk ke sini makanya ini harus ditambah satu lagi,” tutur Chandra. (eja)

Update