Jumat, 29 Maret 2024

Harga Pangan Tinggi Karena Biaya Distribusi

Berita Terkait

Warga belanja di Pasar Fanindo, Tanjunguncang, Batujai, Senin (12/3). F. Dalil Harahap/Batam Pos

batampos.co.id – Wakil Wali Kota Batam Amsakar Achmad menyampaikan Pemerintah Kota Batam akan mengajak distributor menindaklanjuti kerjasama di bidang pangan bersama Sumatera Barat di kantor Wali Kota BAtam beberapa waktu lalu.

Hal ini dilakukan guna mencari harga bahan pokok yang murah sehingga sesampainya di Batam dapat dijual dibawah Harga Eceran Tertinggi 9HET). Untuk diketahui, Pemko Batam mengklaim tingginya harga barang di Batam dipengaruhi oleh ongkos ditribusi.

“Rekan-rekan ini akan kami ajak untuk folow up MoU kita itu. Ke Sumbar juga ke Jambi. Mudah-mudahan dapat harga yang baik, sehingga kalau di Batam dapat harganya di bawah HET,” ucap Amsakar.

Ia mengatakan sejauh ini persoalan biaya distribusi jadi masalah harga barang di Batam. Alhasil komoditi yang dibeli oleh distributor di daerah tertentu sesampainay di Batam akan dijual di atas HET.

“Misalnya ongkos 500, lalau ada persen berapa yang distributor ambil (untung) makanya angkanya di atas HET,” katanya.

Ia mengatakan, sejauh ini distributor hingga kini terus mencari daerah yang dapat menjual. Secara kebetulan, di Bandara Kualanamu Medan ia bertemu dengan dua orang distributor di Batam, kedua distributor tersebut mengaku mencari komoditi di Medan Sumatera Utara yang harganya terjangkau dan di jual di Batam dengan harga di bawah HET.

“Persoalan mereka belum dapat harga cantik (murah),. Mereka bilang, mereka tidak tinggal diam juga,” ucap dia.

Terkait surat permintaan impor beras yang dikirim ke Kemendag beberapa waktu lalu, Amsakar mengaku masih menunggu jawaban. Karena hingga saat ini Pemko Batam belum terima surat balasan.

“Belum ada jawaban untuk surat kami itu,” pungkasnya. (adi)

Update