Sabtu, 20 April 2024

Pemerintah Pusat Bangun Pasar Tipe C di Seibeduk, Butuh Dana Rp 6 Miliar

Berita Terkait

ilustrasi pasar F. Dalil Harahap/Batam Pos

batampos.co.id – Satu pasar tipe C milik pemerintah akan dibangun di Seibeduk tepatnya di sekitar Perumahan Buana Garden II.

Menyerap anggaran Rp 6 miliar yang dikucurkan oleh Kementerian Perdagangan melalui dana Tugas Pembatuan (TP), pasar tersebut diperkirakan mulai dibangun Juni mendatang.

“Selesainya kapan? biasanya pembangunan membutuhkan waktu sekitar 4 hingga 5 bulan,” kata Kepala DInas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Batam, Zarefriadi.

Soal lahan bakal lokasi pasar ini, ia menyampaikan yakni menggunakan lahan yang sudah diserahkan oleh pengembang ke pemerintah seluas 1 hektar. Namun dalam pembangunan pasar tipe C biasanya hanya membutuhkan luas lahan 3000 meter persegi sesuai dengah standar nasional pasar tipe C.

“Status lahan sekarang milik pemerintah,” kata dia.

Ia menyampaikan pihaknya hanya membantu pemerintah pusat untuk memastikan pasr tersebut terbangun, dengan kata lain sebagian besar pendukung proyek tersebut sudah disiapkan pemerintah pusat.

“Anggaran dan desain mereka juga yang siapkan. Nanti setelah dibangun baru dihibahkan ke daerah,” imbuhnya.

Pasar ini diperkirakan akan memiliki hingga 150 lapak. Untuk dapat berjualan di pasar tersebut, pedagang akan menyewa dan pendapatannya sewa pasar akan masuk ke kas daerah. Pedagang diprioritaskan warga sekitar pasar juga mendorong pedagang-pedagang kaki lima dibahu jalan bergeser ke pasar resmi.

“Pasar dadakan itu kan ilegal, tidak ada dasar mereka. Tindakannya, kami sudah sampaikan ke kecamatan agar pasar dadakan ini mendapat perhatian (ditindak),” kata dia.

Membangun pasar kini jadi salah satu target pemerintah, yang paling besar yakni pembangunan Pasar Induk Jodoh yang dinilai dapat menampung PKL di seputaran Jodoh dan Nagoya. Selain itu, Disperindag juga sedang megupayakan membangun pasar di setiap kecamatan yang belum memiliki pasar pemerintah.

“Dukungan dari pemerintah provinsi sudah ada, tapi memang kita ini kendalanya di lahan. Yang paling gampang kalau ada itu pihak ketiga menyerahkan lahan ke kita.,” imbuhnya. (adi)

Update