Rabu, 24 April 2024

Peringati Hari Autis Sedunia, PLA Bikin Aneka Acara

Berita Terkait

foto: yudi untuk batam pos

batampos.co.id – Pusat Layanan Autis (PLA) Batam merayakan Hari Autis Sedunia yang diperingati setiap 2 April, namun pada kesempatan kali ini, PLA Batam melaksanakannya pada Rabu, 4 April 2018 kemarin di PLA Batam, jalan Pemuda No. 4, Baloi Permai.

Pada peringatan Hari Autis Sedunia ini, PLA Batam merayakannya dengan beberapa perlombaan yang melibatkan para anak autis dan orang tuanya, seperti lomba bakiak, lomba mewarnai, lomba fashion show dengan bahan daur ulang, lomba masakan, dan lomba merangkai kalung dan gelang.

Kepala PLA Batam, Riniatun S.Pd., mengatakan tema yang diusung PLA Batam pada Hari Autis kali ini adalah “we are the same and love each together” (kami semua sama dan saling mencintai). Tema ini diusung dengan harapan tidak ada lagi yang memandang anak autis sebagai sosok asing di masyarakat.

“Kegiatan yang kami laksanakan juga dalam rangka menjalin komunikasi dan silaturahim para orang tua, serta sebagai bentuk sosialisasi bagi para siswa,” kata Riniatun.

Saat ini jumlah siswa di PLA Batam sebanyak 65 anak yang terbagi dalam kelas terapi dan kelas transisi dengan jumlah guru/terapis 9 orang.

“Di luar sana masih terdapat lebih dari 300 anak yang masuk dalam daftar tunggu. Jumlah ini tak sebanding dengan tenaga yang ada. Kami memohon maaf kepada masyarakat yang belum bisa kami terima anak-anaknya untuk diterapi di sini karena keterbatasan jumlah SDM PLA,” kata Riniatun.

PLA Batam membuka waktu konsultasi bagi masyarakat pada setiap jam 10.00-11.00 setiap hari pelayanan.

”’Perlu Perhatian Pemerintah”’

Perhatian dan dukungan pemerintah untuk membantu anak-anak autis dirasa masih kurang. “Hal ini dapat kita lihat dari kurangnya perhatian dan kebijakan pemerintah pada PLA Batam,” ujar Ibu Linda, ibu yang 2 anaknya mengikuti terapi di PLA Batam.

“Kami sangat terbantu dengan adanya PLA Batam ini, karena untuk mengikuti terapi bagi anak autis di luar PLA, biayanya cukuf mahal,” kata Linda.

Menurut dia 2 anaknya mengalami perubahan perilaku pesat setelah mengikuti terapi di PLA Batam. Kini kondisinya sudah cukup baik. Dengan tekun ia mengulangi kembali terapi di rumah seperti yang diajarkan para terapis anaknya di PLA Batam.

Ia berharap pemerintah memberikan perhatian yang lebih besar pada PLA Batam karena sangat dibutuhkan bagi anak-anak autis dengan menambah tenaga terapis atau guru-gurunya dan meningkatkan kesejahteraan mereka. Sehingga lebih banyak anak autis yang dapat menerima pelayanan terapi.

Sikap sebagai orang tua dari anak berkebutuhan khusus, menurut Linda, orangtua itu sendirilah yang lebih tahu apa yang dibutuhkan oleh anaknya.

“Yang penting jangan sampai terlambat penanganannya,” katanya. (yudi)

Update