Jumat, 29 Maret 2024

Presiden Terima Sebelas Dubes Baru, Ajak Tingkatkan Kerjasama Ekonomi

Berita Terkait

batampos.co.id – Presiden Joko Widodo menerima surat kepercayaan dari sebelas Duta Besar (Dubes) Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBBP) di Istana Merdeka, Jakarta, kemarin (4/4). Prosesi tersebut sekaligus menandai pergantian dubes baru yang ditugaskan sebelas negara sahabat di Indonesia.

Sebelas negara sahabat itu terbagi ke dalam beberapa kawasan. Dari Eropa, ada dubes Rusia, Georgia, Polandia, dan Latvia. Sementara dari kawasan Afrika, ada dubes Pantai Gading, Gambia, dan Uganda. Lalu dari kawasan timur tengah ada Bahrain. Adapun Asia-Oceana ada Korea Selatan (Korsel), Australia, Kepulauan Fiji.

Usai upacara penyambutan dan penyerahan surat, kesebelas dubes itu diterima Presiden di beranda Istana Merdeka. Berdasarkan pantauan, Presiden tampak berbincang cukup intens dengan masing-masing dubes.

Usai acara, Menteri Luar Negeri (Menlu) Indonesia Retno Marsudi mengatakan, secara umum, presiden banyak berbicara terkait kerja sama ekonomi dengan sebelas negara itu ke depannya. Saat ini, intensitas kerja sama ekonomi dengan negara-negara tersebut sendiri cukup beragam.

Dengan Uni Eropa misalnya, Indonesia tengah negosiasi terkait Comprehensive Economis Partnership Agreement (CEPA) dengan eropa. “Presiden tekankan masalah pentingnya kerjasama ekonomi yang saling menguntungkan antara Indonesia dan Uni Eropa,” ujarnya.

Sementara dengan negara-negara yang memiliki kerjasama perdagangan tradisional seperti Korsel, Australia, dan Rusia, presiden menekankan soal peningkatan intensitasnya. Korsel misalnya, saat Presiden Moon Jae In datang ke Indonesia, sudah meningkatkan status kerjasama dari strategic partnership kemudian naik menjadi spesical strategic partnership yang fokus akselerasinya pada industrialisasi.

“Maka presiden minta fokus akselerasi ini dilanjutkan,” imbuhnya.

Adapun dengan Afrika sebagai kawasan relatif baru bagi pasar produk-produk Indonesia, presiden juga mengingatkan soal pengembangan kerja sama ekonomi. Selain itu, disinggung juga soal pertemuan Indonesia – Afrika forum yang direncanakan digelar pertengahan bulan nanti.

“Nanti akan ada banyak deal bisnis dengan negara di Afrika, jadi akan jadi satu forum besar dan untuk pertama kali diinisiasi indonesia,” tuturnya. Menurutnya, ada banyak industri strategis yang bisa dilakukan bersama negara Afrika. Salah satunya terkait pengembangan dan pemasaran industri pesawat terbang. (far)

Update