Kamis, 25 April 2024

Operasi Poros Sagara TNI AU Temukan Indikasi Penyelundupan di Kepri

Berita Terkait

Kolonel Pnb Setiawan (tengah) bersama Letkol Pnb Indra Agung dan Lettu Pnb Teguh berjalan disamping pesawat Hawk saat persiapan untuk melakukan penerbangan kegiatan operasi di Bandara Hang Nadim Batam, kamis (5/4/2018). F Cecep Mulyana/Batam Pos

batampos.co.id – Operasi Poros Sagara 2018 di Kepri yang digelar TNI AU sejak Selasa (3/4) lalu resmi berakhir Kamis (5/4. Dalam operasi tiga hari tersebut, TNI AU menemukan sejumlah indikasi penyelundupan di wilayah perairan Kepri.

Komandan Skuadron Udara I Lanud Supadio, Letkol Agung Indrajaya mengatakan di antara temuan yang menonjol adalah banyaknya kapal yang mengangkut pasir. Setiap hari selama operasi, pesawat TNI AU melihat kapal-kapal tersebut lalu-lalang di sejumlah titik di laut Kepri. Namun Agung belum bisa memastikan jenis pasir yang diangkut kapal itu dan akan dibawa kemana.

“Ini tentunya harus dipastikan lagi, kami sudah koordinasikan dengan satuan samping (instansi terkait, red),” ucap Agung.

Selain itu, lima jet tempur jenis Hawk tipe 100 dan 200 yang dikerahkan dalam operasi tersebut juga menemukan sejumlah indikasi penyelundupan lain. Misalnya, kata Agung, ada kapal besar yang labuh jangkar di tengah laut.

Kapal besar tersebut dikelilingi sejumlah kapal kecil. Diduga, kapal tersebut melakukan transfer muatan ke kapal-kapal kecil yang mengelilinginya itu.

“Kapal-kapal kecil itu sebagai support-nya,” kata Agung.

Kemudian, Agung melanjutkan, pihaknya juga menemukan sejumlah kapal yang berlayar di perairan Kepri tanpa dilengkapi bendera.

Menurut Agung, pemandangan seperti itu terjadi setiap hari selama operasi digelar. Ia menduga, di antara kapal yang lalu-lalang di wilayah perairan Kepri itu melakukan aktivitas ilegal.

“Kondisi yang ramai ini, kadang dimanfaatkan oleh kapal-kapal yang akan melakukan penyelundupan,” ucapnya.

Selama operasi, lima jet tempur Hawk 100 dan 200 terbang di ketinggian 10 ribu kaki hingga 500 kaki saja. Saat terbang rendah itu, selain mengambil foto objek, pesawat juga melakukan deterrence effect atau efek gentar kepada kapal-kapal yang dicurigai melakukan kegiatan ilegal.

“Kami ingin mereka tahu, bahwa TNI AU itu ada dan selalu mengawasi wilayah NKRI,” ungkapnya.

Agung mengatakan, semua temuan selama Operasi Poros Sagara ini akan dilaporkan ke Mabes TNI AU di Jakarta.

Seperti diberitakkan sebelumnya, pemerintah Provinsi Kepri memang tengah mewacanakan proyek pendalam alur laut di sejumlah titik di Kepri. Namun sejumlah kalangan mencurigai, proyek tersebut hanyalah kedok dari kegiatan penambangan pasir laut secara ilegal di Kepri. (ska)

Update