Kamis, 18 April 2024

Imigrasi Belakangpadang Butuh Tambahan Armada

Berita Terkait

batampos.co.id – Kantor Imigrasi Kelas II Belakangpadang membutuhkan tambahan armada untuk mengawasi Perairan Kepri yang berbatasan langsung dengan Singapura. Meskipun hanya mengawasi Kecamatan Belakangpadang, tapi jumlah pulau yang diawasi mencapai 138 pulau yang tersebar di enam kelurahan.

“Wilayah tugas kami hanya 18 persen yang daratan dan cuma diawasi hanya dengan satu kapal yang menggunakan mesin tempel sejak 1996,” kata Kepala Seksi (Kasi) Pengawasan dan Penindakan Keimigrasian (Wasdakim) Kantor Imigrasi Kelas II Belakangpadang Washono, Minggu (8/4).

Diantara 138 pulau yang diawasi tersebut, 70 diantaranya berpenghuni. Imigrasi Belakangpadang kerap berkeliling untuk melakukan pengawasan terhadap pulau-pulau tersebut.

Washono mengakui timnya sangat membutuhkan armada tambahan agar pengawasan bisa dilakukan secara optimal. Keberadaan satelit juga diperlukan untuk memantau pulau-pulau terjauh. Karena satelit merupakan alat pengawasan utama yang dapat mendukung patroli kelautan.

“Sangat perlu dilakukan pembaharuan. Karena tantangan kita tentu pengawasan daerah terluar dari Kepri yang membutuhkan kelengkapan,” paparnya.

Pihak Imigrasi Belakangpadang telah mengajukan upaya penambahan kapal untuk kebutuhan patroli. Namun demikian, hal tersebut tetap harus menyesuaikan dengan kebutuhan lainnya untuk menjaga kualitas pelayanan.

Untuk pengawasan sendiri, sampai April 2018 ini Imigrasi Belakangpadang telah melakukan lima kali patroli pengawasan di lingkungan tugasnya. Pengawasan yang dilakukan pun memakan waktu yang bervariasi, biasanya membutuhkan waktu sekitar tiga sampai lima hari.

“Itu termasuk normal untuk pengawasan, biasanya kita sampai dua kali patroli dalam sebulan, bisa saja bertambah kalau ada laporan dari masyarakat. Kita pasti bergerak kalau ada informasi,” lanjutnya.

Dari sejumlah patroli yang dilakukan, memang belum ada pelanggaran yang ditemui pihaknya di lapangan. Termasuk di lokasi Pulau Manis dan Pulau Nirup yang di dalamnya terdapat perusahaan asing. Saat ini, pembangunan resort di kawasan Pulau Manis sendiri sedang mangkrak. Sehingga tidak ada pekerja asing di lokasi tersebut. Sementara pulau Nirup semuanya menggunakan tenaga kerja lokal. (leo)

Update