Kamis, 25 April 2024

Mesin Cuci Darah di RSUD Terbatas

Berita Terkait

batampos.co.id – Jumlah penderita gagal ginjal di Kabupaten Karimun dari tahun ke tahun meningkat. Namun, jumlah alat hemodialisis (HD) atau mesin yang biasa digunakan untuk cuci darah di RSUD M Sani masih terbatas. Padahal, jumlah pasien HD sampai bulan ini mencapai 60 orang.

”Memang dalam dua sampai tiga tahun terakhir jumlah pasiennya terus bertambah. Sedangkan jumlah mesin HD yang digunakan untuk membantu pasien cuci darah setiap harinya ada 10 unit,” ujar Kabid Pelayanan RSUD M Sani dr Dedi, Senin (9/4).

Rata-rata dalam satu hari pasien yang harus mendapatkan perawatan cuci darah 16 sampai 20 orang. Kegiatan cuci darah di rumah sakit dilakukan dua kali dalam satu hari. Yakni pada pagi dan sore hari. Lamanya satu orang pasien cuci darah minimal 4 jam. Ada pula pasien yang harus cuci darah dua kali dalam sepekan. Sehingga, pasien HD yang harus menjalani cuci darah diatur jadwalnya.

”Memang untuk saat ini mesin HD dianggap masih kurang. Sehingga jika ada pasien baru yang harus mendapatkan perawatan cuci darah, maka harus dijadwalkan dulu,” jelasnya.
Namun, yang sifatnya emergency menurut Dedi tetap akan didahulukan. Setelah itu, baru dimasukkan dalam jadwal karena keterbatasan mesin HD tadi.

”Rumah sakit memang mempunyai rencana untuk menambah mesin. Hanya saja harus didukung dengan ruangan. Karena untuk cuci darah harus ada ruangan khusus, jika ditambah mesin harus dilakukan pelebaran ruangan,” paparnya.

Sementara itu, Ap, salah seorang pasien penderita gagal ginjal mengatakan, terpaksa menjalani cuci darah di rumah sakit di Batam, karena kondisi tubuhnya yang tidak memungkinkan untuk mengikuti jadwal cuci darah di RS M Sani yang terlalu lama.

Sebelumnya dia menjalani cuci darah sepekan sekali di RS M Sani. Tanpa biaya alias gratis. ”Namun, lama kelamaan, enak jika tiga kali sepekan cuci darah. Sehingga untuk cuci darah yang ketiga kalinya harus di Batam. Hal ini disebabkan jadwal di rumah sakit sudah penuh,” jelasnya.(san)

Update