Kamis, 25 April 2024

KEK Tanjungsauh Disahkan Mei

Berita Terkait

batampos.co.id – Penetapan Tanjungsauh sebagai kawasan ekonomi khusus (KEK) dipastikan Mei tahun ini. Jika disahkan nanti, Tanjungsauh akan menjadi KEK pertama di Batam dan kedua di Kepri setelah Galang Batang, Bintan.

“Pokoknya sebelum Juli disahkan KEK-nya. Mudah-mudahan tak ada kendala lagi,” kata Director Managing Panbil Group, Johanes Kennedy di Best Western Panbil, kemarin.

Menurutnya, secara prinsip Kementerian Koordinator Perekonomian dalam pertemuan dengan Gubernur Kepri Nurdin Basirun, Kepala BP Batam Lukita Dinarsyah Tuwo, dan Wali Kota Batam Muhammad Rudi sudah menyetujui KEK Tanjungsauh.

Ia mengatakan, di Batam kawasan yang paling depan untuk disegerakan menjadi KEK adalah KEK Tanjungsauh. Sebab, dokumen persiapannya sudah diterima Kemenko Perekonomian dan sudah dirapatkan. Sementara KEK Nongsa Digital Park baru tahap pengajuan.

“Sekarang KEK Tanjungsauh dalam tahap proses penyelesaian perizinannya,” ujar bos Panbil Grup ini.

Sebelum disahkan, ia mengaku tim dari Dewan Kawasan Nasional terlebih dahulu akan melihat apa saja syarat yang masih harus dilengkapi kawasan tersebut.

“Tapi prinsipnya sudah lengkap semua,” imbuhnya.

Setelah status KEK Tanjungsauh disahkan, Johanes mengatakan akan langsung dimulai berbagai rencana pembangunan yang telah disusun. Setidaknya ada tiga kegiatan di sana, yakni Container Boat (pelabuhan peti kemas), Jembatan Batam Bintan, dan Kawasan Industri.

Pembangunan pelabuhan peti kemas akan dikejasamakan dengan pihak ketiga. “Kawasan industrinya nanti akan menarik industri-industri dari Cina, Jepang, Korea. Industri ini pada mau masuk, sebelum mereka masuk kita kelarkan dulu pelabuhan serta infrastrukturnya di dalam, jembatan kita sambungkan. Untuk kawasan industri sudah tidak ada masalah,” paparnya.

Sebelumnya, Panbil Group, Pelindo, Pemprov Kepri, dan BP Batam menggelar penandatanganan kesepahaman (MoU) pembangunan pelabuhan kontainer Tanjungsauh di Hotel Best Western Panbil, Sabtu (24/3). Phase pertama rencananya akan dimulai Juni mendatang dengan nilai anggaran pembangunan sekitar Rp 13 triliun.

Johanes Kennedy. Foto: dok. batampos

Ada beberapa perusahaan yang terlibat konsorsium pembangunannya. Yang sudah pasti adalah Panbil, Pelindo, dan CCC company Tiongkok. Namun tidak menutup kemungkinan masih ada perusahaan nasional lainnya yang akan bergabung.

“Setelah MoU ini, harapan kita langsung ada MoU dengan perusahaan konsorsium. Ini untuk mempercepat pembangunannya,” kata Johanes.

Untuk tahap awal rencananya akan dibangun jembatan dari Batam ke Tanjungsauh. “Jadi jembatan Batam-Bintan dan proyek Tanjungsauh ini tidak terpisah,” tambahnya.

Saat ini pihaknya masih menunggu sikap dari KemenPUPR mengenai skema pendanaannya. Termasuk opsi-opsi pengelolaan Tanjungsauh nantinya.

“Misalnya, apakah Tanjungsauh nanti pengusaha lokal dan nasional yang kelola tetapi CCCC pemilik, atau sama-sama semua pengelola, ini masih terus kita bahas,” katanya.

Ia berharap dukungan dari semua pihak agar semua persyaratan segera diselesaikan. “Kalau persyaratan sudah hampir rampung. Bahkan Amdal sudah selesai,” katanya. (adi)

Update