Kamis, 25 April 2024

700 Hektar Lahan Belum Bertuan

Berita Terkait

Warga memanfaatkan tanah kosong di Sagulung untuk belajar menyetir mobil, Selasa (25/7). Di Batam ini banyak tanah kosng yang belum tidak dibangun. F. Dalil Harahap/Batam Pos

batampos.co.id – Tahun lalu, BP Batam sudah menegaskan tidak akan mengalokasikan lahan untuk rumah tapak. Di mana hingga saat ini 700 hektar lahan yang belum dialokasikan tak kunjung ada peminat. Lahan tersebut diperuntukkan untuk industri.

“Sampai sekarang masih 700 hektar lahan itu belum dialokasikan. Itu untuk industri. Permintaan atas lahan banyak, bahkan sudah ada investor yang meminta lahan, tetapi mungkin luas lahan di satu titik tidak pas,” kata Direktur Lahan BP Batam, Imam Bachroni, Kamis (19/4).

Ia mengatakan 700 hektar lahan ini tersebar di beberapa tempat. Sehingga untuk industri yang membutuhkan lahan besar mungkin terkendala. Menurutnya, untuk industri yang besar, ia berharap pemilik lahan tidur bisa bekerja sama dengan investor baru.

“Kami siap menjembatani. Kalau memang pemilik lahan tidur yang sekarang ada kendala untuk membangun, bisa bekerjasa dengan investor yang mau datang,” katanya.

Kepala BP Batam Lukita Dinasrsyah Tuwo mengatakan bahwa memang permintaan lahan untuk industri besar sudah ada. Termasuk persiapan untuk mendatangkan investor dari Tiongkok yang berminat berinvestasi di Batam.

“Tetapi kalau memang industri besar tidak mungkin lagi di Batam. Kita berharap di Rempang-Galang. Kalau semua urusan mengenai status lahan selesai, memang Rempang-Galang akan dikembangkan untuk industri,” katanya.

Ia mengatakan beberapa perusahaan dari Tiongkok yang membutuhkan lahan besar sudah menyatakan minat untuk berinvestasi. Termasuk beberapa perusahaan dari luar seperti Australia yang membutuhkan lahan yang luas.

“Makanya saya berharap juga pemilik lahan tidur bisa bekerja sama dengan calon investor. Jadi lahan itu terbangun dan investasi masuk ke Batam,” katanya.

Ketua Kadin Batam, Jadi Rajagukguk mengatakan, saat ini memang sudah ada beberapa investor yang ingin berinvestasi dengan kebutuhan lahan yang luas. Ia mencontohkan pengusaha dari Australia di bidang pariwisata yang membutuhkan lahan yang luas mencapai 100 hektar.

“Mungkin kalau lahan yang belum dialokasikan tidak mencukupi karena memang tidak di satu tempat. Tetapi mungkin ada lahan tidur yang lain yang bisa dimanfaatkan,” katanya.(ian)

Update