Selasa, 23 April 2024

Kontrak Sudah Berjalan, Warga Belum Pindah

Berita Terkait

Petugas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kota Batam mengeruk tanah dan sampah yang membuat dangkal di drainase Seilangkai, Sagulung, Sabtu (21/4). Sungai ini bila tak dikeruk sampah dan tanah yang membuat danfgkal bisa menimbulkan banjir. F Dalil Harahap/Batam Pos

batampos.co.id – Sebanyak 56 warga rumah liar (ruli) Kampung Sukadamai, Seibeduk yang terdampak pelebaran hilir drainase belum pindah. Padahal, kontrak pengerjaan drainase tersebut sudah terhitung sejak tanggal 19 Maret lalu dan akan dikerjakan selama 210 hari.

Sekretaris Camat Seibeduk, Gufron menyampaikan pihaknya hingga kini masih terus melakukan pendekatan persuasif dengan warga. Di samping peringatan tertulis dari tim terpadu Kota Batam.

“Sudah SP 1, suratnya dikeluarkan kemarin (Senin, red). Kami terus melakukan pendekatan yang baik tanpa harus keras, insha allad nanti ada jalan keluar,” ucap Gufron, Selasa (24/4) siang.

Ia mengatakan, upaya tersebut tak hanya dilakukan tingkat kecamatan Wali Kota Batam Muhammad Rudi dan Wakil Wali Kota Batam bahkan sudah turun langsung berharap masyarakat untuk pindah dari lokasi tersebut.

“Respon warga, namanya warga pasti ada halangang kita. Tapi kita tetap usahakan agar mereka mau pindah,” ucapnya.

Sementara itu, Wali Kota Batam Muhammad Rudi dalam kesempatan memantau proyek Percepatan Infrastruktur Kelurahan di Seibeduk Senin (23/4), mengimbau agar warga pindah.

“Jika kita tidak bangun drainase ini, aliran air akan tidak lancar dan masalah banjir tak akan selesai. Yuk, kita sama-sama cari solusi karena pembangunan drainase ini harus segera dilakukan,” ajaknya.

Drainase tersebut akan dibangun dengan lebar 40 meter (30 rauang drainase plus 10 meter jalan inspeksi) dan panjanganya mencapai 1.400 meter.

Sebelumnya, Wakil Wali Kota Amsakar Achmad mengaku jika warga tidak mendapat ganti rugi karena tanah yang ditempati warga merupakan tanah milik negara. Untuk itu, opsi yang kini dipersiapkan adalah mempersilahkan masyarakat terdampak untuk tinggal di rumah susun sewa yang disiapkan oleh pemerintah. “Kami rasa ini opsi yang berkeadilan,” kata dia. (adi)

Update