Selasa, 19 Maret 2024

Lion Air Butuh Tenaga Kerja Loh …

Berita Terkait

Teknisi Batam Aero Technic (BAT) sedang melakukan perawatan pesawat lion air di MRO (Maintenance, Repair, and Overhaul) Lion Air Grup, di Bandara Hang Nadim Batam. | Cecep Mulyana/Batam Pos

batampos.co.id – Batam membutuhkan 800 tenaga ahli untuk bidang kedirgantaraan tahun depan. Kebutuhannya sangat tinggi karena sektor kedirgantaraan yang berbasis kepada industri Maintenance and Overhaul (MRO) di Batam sudah mampu merakit komponen-komponen pesawat.

“Untuk 10 tahun kedepan di Indonesia membutuhkan 10 ribu karyawan. Sedangkan di hanggar Batam butuh 800 tenaga ahli. Keperluannya untuk merawat pesawat semisal pesawat Boeing 737/900,” kata Direktur Utama Aero Technic Lion Group I Nyoman Rai Pering di Politeknik Batam, Selasa (24/4).

Komponen-komponen pesawat seperti mesin penggerak listrik, landing gear, komponen gawat darurat pesawat, baling-baling, komposit dan lainnya.

“Untuk mesin penggerak listrik, Juni sudah beroperasi. Semua komponen bisa dikerjakan sendiri,” jelasnya.

Namun untuk keperluan overhaul yang menggunakan teknologi tinggi masih dalam tahap penjajakan.

“Desainnya sudah siap dan pembangunan fisik akan dimulai pada tahun 2019,” jelasnya.

Sedangkan untuk pemeliharaan atau maintenance, industri kedirgantaraan di Batam sudah mampu merawat dan memperbaiki pesawat.

“Sudah mampu maintenance pesawat boeing tipe 737-900, Airbus 320 generasi baru dan Airbus 330 yang berbadan lebar,” paparnya.

Rai mengungkapkan industri kedirgantaraan perlahan-perlahan mulai bangkit. Untuk saat ini, komponen-komponen pesawat masih banyak yang diimpor dari Amerika dan Eropa.

“Untuk bisa memajukannya, kita butuh gudang dan jalur logistik yang bagus. Baru kemudian diberikan insentif seperti yang ada di negara lain sehingga bisa bersaing,” katanya lagi.

Di luar negeri kata Rai, insentif paling umum yang diberikan adalah pembebasan bea masuk terhadap suku cadang komponen pesawat tanpa terkecuali.

Pemerintah pusat juga sebenarnya telah mempertimbangkan hal tersebut. Makanya saat ini pemerintah telah menetapkan regulasi 30 HS code, dimana membebaskan bea masuk untuk 30 jenis suku cadang pesawat.

“Nanti akan difollow up untuk yang lain. Sehingga nantinya bisa bersaing,” jelasnya.

Jika digarap secara serius akan menjadi keuntungan bagi Indonesia dan sudah sepantasnya menjadi prioritas negara.

“Nanti selain bisa merawat pesawat sendiri, kita juga bisa merawat pesawat dari negara lain. Kita bisa menghemat devisa dan sekaligus peroleh devisa,” jelasnya.

Sebagai langkah awal, Lion Group sangat mendukung jurusan penerbangan yang dibuka oleh Poltek Batam.

“Di industri ini, sudah dapat tenaga ahli di kedirgantaraan. Makanya Poltek bisa jadi pionir. Industri ini tak akan pernah berhenti, namun juga butuh suplai tenaga ahli,” harapnya.

Pengembangan industri kedirgantaraan ini juga merupakan salah satu prioritas dari Badan Pengusahaan (BP) Batam. Batam kata Lukita sangat potensial untuk menjadi pusat bisnis aviasi (penerbangan,red) di Indonesia.

Makanya BP Batam sudah mempersiapkan ancang-ancang pembahasan hal teknis soal pemberian insentif baik itu diskon maupun insentif lainnya.

“Bisnis aviasi itu menarik. Tapi kami harus sampaikan dulu ke Dewan Kawasan (DK). Soal perizinan sudah sangat mendukung. Kami akan kawal dan fasilitasi biar cepat selesai perizinannya,” katanya.

Dalam masukan tersebut, Lukita juga mendapat masukan mengenai pengembangan bisnis aviasi. Secara kuantitas, Batam jauh tertinggal dari Singapura dan Malaysia.

Sedangkan Vietnam sudah memulai pengembangan bisnis aviasi secara komprehensif. Batam yang memiliki lokasi strategis sangat tepat dikembangkan sebagai hub aviasi di Asia Tenggara. Apalagi Batam sudah memiliki Lion dengan MRO-nya dan juga Garuda Maintenance Facility (GMF) yang juga akan membangun MRO.

Kemudian untuk pengembangan SDM unggul di aviasi, Batam sudah memiliki Politeknik Batam yang sudah membuka jurusan pendidikan penerbangan. Sehingga dengan demikian jalan terang sudah mulai terbuka lebar dan tinggal menunggu dukungan insentif baru untuk mempermulus jalannya.(leo)

Update