Kamis, 28 Maret 2024

Industri Plastik Jangan Sampai Rusak Lingkungan

Berita Terkait

plastik. Foto: istimewa

batampos.co.id – Relokasi industri plastik dari China menuju Asean, termasuk Batam dapat menjadi persoalan serius untuk lingkungan Batam. Anggota DPD RI Haripinto Tanuwidjaja mengatakan Batam harus lebih selektif dalam menerima relokasi tersebut dengan berpegangan teguh kepada regulasi mengenai lingkungan.

“Kalau hanya memberi dampak buruk, cari industri yang lain lah,” kata Haripinto di Nagoya, Sabtu (28/4).

Ia mengetahui bahwa industri-industri plastik di China tersebut mengimpor banyak limbah plastik dari luar negeri. Persoalan itu menjadi ancaman serius bagi lingkungan sehingga Pemerintah China memutuskan untuk menutup industri tersebut.

“Masalahnya disini adalah soal limbah. Harus ada kajian Analisis Dampak Lingkungan (Amdal)yang harus dipatuhi. Cari ahlinya, jangan asal dibawa masuk saja ke Batam,” paparnya.

Kondisi perekonomian Batam saat ini memang belum sepenuhnya pulih. Batam butuh banyak sokongan dana dari investor dan insentif untuk bisa pulih. Namun, BP Batam harus lebih selektif dalam memilih industri yang masuk.

“Memang kita mau adanya bisnis di Batam. Biar ada lapangan kerja. Tapi perlu juga mempertimbangkan untuk keberlangsungan kita di masa depan,” jelasnya.

Menanggapi hal tersebut, Deputi II BP Batam Yusmar Anggadinata mengatakan pengawasan di Batam akan lebih ketat terkait soal limbah impor dari industri plastik.

“Sebelum masuk Batam, nanti disurvey oleh Succofindo. Jika Succofindo oke baru bisa dikirm ke Batam,” jelasnya.

Sebelum diperiksa Succofindo, Angga mengatakan BP juga akan meminta pemeriksaan dilakukan di negara asalnya. Ia mengerti bahwa limbah plastik dapat merugikan lingkungan sehingga pengawasan akan dimaksimalkan untuk mencegah hal tersebut.”Pengawasan di China itu kurang maka dampaknya merugikan lingkungan,” ungkapnya.

Selain itu, limbah plastik di Batam akan diprioritaskan untuk produksi industri plastik disini.”DI China itu, mereka perusahaannya kaya-kaya. Makanya memilih impor,” pungkasnya.(leo)

Update