Sabtu, 20 April 2024

Yakin, Motret Olahraga Itu Rumit

Berita Terkait

Jessica didampingi Noel saat berdiskusi.

batampos.co.id – Kalau tak percaya rumitnya memotret olahraga, cobalah tanya kepada pewarta foto atau fotografer yang sering memotret olahraga. Mereka pasti setuju, memotret olahraga sangat menguras tenaga dan bikin pusing.

Fakta ini juga yang dipaparkan Jessica Margaretha, atau yang biasa dipanggil Jeje, pewarta foto cewek, media TopSkor, Sabtu (5/5/2018), saat sesi diskusi rangkaian APFI 2018 di Gedung Astaka, Batam Centre.

Dalam diskusi tersebut, Jeje, yang terkesan cuek itu, banyak memaparkan kondisi yang dihadapinya selama meliput event olahraga di dalam maupun luar negeri.

“Bahkan di luar negeri, pernah kita merasakan perlakuan diskriminatif dari penyelenggara. Namun demikian kita masih dikasih porsi terbatas untuk memotret. Ya, meski campur ngomel-ngomel, kita tetap saja memotret. Namanya tugas,” ujarnya, lantas tertawa.

Lain lagi di dalam negeri, Jeje malah merasa aneh sendiri.

“Berbeda dengan luar negeri. Di Indonesia itu relawan officialnya saklek. Kalau udah dipesankan dilarang motret, pokoknya kita gak boleh motret. Padahal dari penyelenggara, kita diijinkan motret dalan area yang sudah ditentukan,” ujarnya.

Jeje yang sudah berkecimpung selama 6 tahun sebagai pewarta foto olahraga, mengaku tak pilih-pilih cabang olahraga. Namun dia mengakui, cabor tinju masih sangat sulit untuk difoto.

“Kalau cuma motret tinju, masih bisalah. Tapi tinju yang ekspresif itu sangat sulit. Apalagi biasanya motret tinju dalam ruangan dan pencahayaan sentral,” terang Jeje.

Dalam sesi diskusi kemarin, Jeje banyak mendapatkan pertanyaan dari peserta yang mayoritas perempuan. Para peserta perempuan masih banyak yang tak percaya, Jeje memotret olahraga dengan segala peralatan berat.

“Awalnya kaget juga. Saya harus bawa tas seberat 15 kg. Tapi lama-lama terbiasa. Ini buktinya,” ujar Jeje, sambil menunjukkan otot lengannya, sambil tertawa ngiakak.

Diskusi ini sekaligus menandai berakhirnya perhelatan Anugerah Pewarta Foto Indonesia VIII 2018 di Batam. Sampai jumpa pada APFI di Bogor tahun depan…. (wel)

Update